Reportase
Raih Ketakwaan, Tetap Produktif saat Bulan Ramadan
Ahamdulillah akhirnya Majlis Taklim Shoffa Karawang, bisa menggelar kajian secara offline di Masjid Al Jihad Karawang. Setelah sekian lama, kurang lebih dua tahun bertemu dalam keadaan online dikarenakan pandemi virus korona dengan varian-varian baru bermunculan.
Kajian di awali dengan pembukaan yang di buka MC, dilanjutkan dengan pembacaan ayat suci Al Qur’an. Setelah itu, ukhti-ukhti Sholehah memimpin sholawat. Kemudia pada acara inti, yaitu tausiyah yang disampaikan ustazah Nafi’atur Rohmah, pendiri dan pengasuh Kajian Shoffa Karawang.
Alhamdulillah bulan ini kita masih dipertemukan kembali dengan bulan penuh kemuliaan, yaitu bulan Ramadan. Dalam bulan suci ini, tentunya kita harus meningkatkan ketakwaan kepada Allah. Karena takwa merupakan hikmah berpuasa. Puasa melatih taat kepada Allah tanpa memanipulasi, tanpa berkeluh kesah dll.Takwa tak bisa dipisahkan dari taat. Jadi takwa bukan beriman kepada Allah saja. Namun, takwa mencakup semua hal yang menjadi perintah Allah dan larangan-Nya. Begitu ustazah mengawali tausiyahnya.
Kemudian, Ustazah Nafi melanjutkan
Ada tiga hal yang sahabat Rasulullah lakukan :
Takut kepada Allah.
Mentaati kepada Allah
Mempersiapkan diri secara maksimal ketika berjumpa dengan Allah.
Saat ini ketika seorang muslim ingin menjalani Islam secara kaffah, banyak dilabeli berbagai macam, yang banyak menyudutkan Islam. Yang membuat umat Islam sendiri merasa takut ketika dia mau meningkatkan ketaatan kepada Allah dengan cara menyeluruh, yang akhirnya mereka bilang seperti ini ” kita mah Islam biasa-biasa saja, jangan terlalu fanatik”. Itu salah satu bentuk kekhawatiran umat Islam saat ini. Karena khawatir disangka Islam yang inteloransi. Mereka sudah terkena pemahaman-pemahaman yang mencuci pemikiran dan menciutkan hati umat Islam. Islam harus menjadi Islam moderat. Padahal Islam moderat itu label pemberian dari barat, guna untuk membelokkan umat Islam terhadap aturan Islam sendiri. Ingin menjauhkan umat Islam dari agamanya sendiri.
Padahal Allah sudah berfirman dalam surat Ali Imron, yang artinya :
“Wahai orang-orang yang beriman! Bertakwalah kepada Allah sebenar-benarnya takwa kepada-Nya dan janganlah kamu mati, kecuali dalam keadaan muslim” (Q.S. Ali Imron : 3 ; 102)
Untuk menjadi orang bertakwa (menyeru kebenaran) seperti halnya memegang bara api, saat di pegang membakar tangan, di buang membinasakan umat. Ketika kita takwa kepada Allah di situ ada ketaatan terhadap hukum-hukum Allah. Takwa tak bisa dipisahkan dari taat.
Ada tiga hal yang sahabat Rasulullah lakukan :
Takut kepada Allah
Mentaati kepada Allah
Mempersiapkan diri secara maksimal ketika berjumpa dengan Allah.
Dalam puasa ini kita harus semakin produktif, dengan lebih memperbanyak kebaikan. Seperti shodaqoh, berinfak, perbanyak membaca Qur’an sampai menghatamkannya. Mengintensifkan kajian-kajian keislaman dll. Ketika masuk bulan Ramadhan, ada 3 keutamaan dalam bulan Ramadhan :
1. Ketaatan kepada Allah
2. Berdoa orang berpuasa tidak akan tertolak ( Ada doa yang tidak tertolak oleh Allah, yaitu salah satunya doa orang yang sedang berpuasa)
3. Pertolongan Allah
Begitu Allah memberikan reward dan hadiah- hadiah yang sangat banyak di bulan Ramadhan, yang tidak didapat di bulan bulan yang lain. Mari, Kita produktifkan amalan-amalan di bulan suci ini.
Jangan sampai bulan suci diabaikan tanpa berbuat kebaikan sedikit pun. Sebagian besar ketika bulan puasa datang. Di satu sisi, orang-orang lebih mengingat Allah dengan cara tadarusan tiap hari, dan menghatamkan Al Qur’an, banyak sedekah dan mengerjakan kegiatan lainnya yang berkaitan dengan keutamaan bulan ramadhan. Tapi, di sisi lain kajian- kajian di tutup, padahal kajian juga sama sama pentingnya. Justru dengan adanya kajian umat lebih diingatkan lagi tentang sesuatu yang mereka rasakan dengan apa yang terjadi di negeri ini. Misalkan, minyak goreng, dan kebutuhan lainnya, BBM pun pada naik dan itu berimbas pada ibu ibu rumahtangga maupun para pedagang. Selain itu bulan puasa menjauhkan dari kemaksiatan juga. Dengan tetap ada kajian tentang Islam, umat tercerahkan. Dengan adanya kajian, umat tidak cukup bilang ‘sudah biasa’ seolah pasrah dengan keadaan. Namun, umat akan tersadar betapa tidak sejahteranya mereka. Dengan datangnya bulan Ramadhan ini, Allah sudah memberikan jalan kebaikan, bahkan banyak bonus serta pahala di obral habis-habisan, untuk bekal kita menghadap Allah.
Maka dari itu, ada hal-hal yang harus dihindari di bulan Ramadhan :
1. Berkata dusta
2. Mengatakan hal yang sia-sia / memfitnah
3. Menghindari ghibah
4. Banyak maksiat
Sebenarnya ke empat hal yang harus dihindari di atas, tidak untuk di bulan Ramadhan saja harus di hindari. Tapi di bulan-bulan yang lain juga harus dihindari, karena membuat apa yang kita perbuat tidak berpahala bahkan dosa besar dihadapan Allah. Puasa adalah perisai. Apabila umat Islam tidak berpuasa berarti perisai/tamengnya sudah tidak ada, dan secara tidak langsung sudah tidak memiliki ketakwaan yang taat kepada Allah.
Setelah tausiyah selesai dilanjut sesi tanya jawab, dan yang bertanya diberikan door prize. Sesudah pembagian door prize, waktu kajian pun sudah di akhir acara, dan di tutup dengan doa. Setelah selesai acara. Para peserta temu kangen, diadakan poto bersama.
Reporter : Reni Tresnawati