Mengapa Islamofobia Marak?

png_20220427_090210_0000-2896a3c4

Mengapa Islamofobia Marak?

Oleh. Reni Tresnawati.

Pada medium Maret 2022 lalu, masyarakat muslim seluruh dunia merayakan Hari Internasional untuk memerangi Islamofobia, tepatnya 15 Maret 2022 yang ditetapkan oleh PBB (Persatuan Bangsa-Bangsa). Perayaan ini dilakukan untuk mengecam meningkatnya inteloransi dan diskriminasi terhadap Muslim dan Minoritas lain di Barat. Seperti India dan bagian lain dunia.

Ketakutan terhadap Islam atau Islamofobia tak hanya marak dikalangan masyarakat Barat, di Amerika dan Eropa. Melainkan pula di Indonesia. Wakil Ketua Majlis Tabligh PP Muhammadiyah, Fahmi Salim, menyebutkan dalam menghadapi serangan kelompok islamofobia, semua muslim berkewajiban untuk menjelaskan dan menampilkan Islam yang tidak seperti mereka takutkan. Di negara-negara Barat yang sekuler, terjadi fenomena islamofobia itu bukan sesuatu yang mengagetkan. Namun, islamofobia di negara yang penduduknya mayoritas Islam, itu lebih mengkhawatirkan. Dilansir dari laman PP Muhammadiyah.

” Ada semacam kebencian, narasi-narasi hate speech (ujaran/ungkapan) diakibatkan dari arus informasi serampangan yang ditampilkan oleh media. Banyaknya iklan anonim yang memproduksi konten informasi bagi publik yang mendiskreditkan agama Islam”, tutur Fahmi. Selasa (5/4) di acara tausiyah online yang diadakan oleh Pimpinan Wilayah Muhammadiyah (PWM). Dikutip dari Muhammadiyah Or.id, DI. Yogyakarta (7/4).

Islamofobia tak bisa dihentikan begitu saja dengan penetapan PBB sebagai hari Melawan Islamofobia. Namun, perlu dipahami akar permasalahannya. Darimana munculnya Islamofobia, sehingga bisa meluas keseluruh dunia, tidak terkecuali ke negara yang mayoritas Islam. Apa yang menyebabkan ini terjadi?

Islamofobia meluas karena di era pertarungan pemikiran dan benturan peradaban, umat Islam tidak memiliki pelindung yang menjadi perisai atas beragam serangan. Karenanya, berbagai pihak memanfaatkan untuk melampiaskan kebencian, memenangkan kepentingan politik dan ekonomi serta mengekalkan kebusukan peradaban batilnya. Umat Islam sudah tidak memiliki kekuatan lagi.

Sejak Kapitalisme menguasai umat Islam dan peradaban Islam. Kaum Muslim terhipnotis oleh pemikiran barat yang seperti membawa angin surga, dengan kata-katanya yang manis dan indah membuat umat Islam terlena dan terlelap tidur. Sehingga umat Islam sudah tidak sadar bahwa mereka sedang diperdaya oleh kaum penjajah, berabad-abad lamanya. Tetapi, makin kesini makin terasa perih, setengah sadar umat Islam melek dan betapa kagetnya melihat apa yang terjadi pada dirinya. Berbagai penindasan dan penyerangan terhadapnya. Bahkan, ada yang dilakukan oleh saudaranya sendiri (umat Islam). Dari situ para pemimpin Muslim mengecam islamofobia. Tanpa bertindak nyata. Entah apa yang menghalangi para pemimpin Islam, sehingga mereka tidak bisa berbuat banyak untuk membela agamanya. Patut disayangkan.

Semestinya, para pemimpin Islam tidak hanya mengecam, tapi bertindak nyata. Memberantas Islamofobia dengan cara mewujudkan kepemimpinan Islam. Tidak hanya memilih pemimpin yang amanah, jujur, dan mengayomi rakyatnya. Tetapi yang paling penting sistemnya diganti dengan sistem Islam, agar umat memiliki kembali kepemimpinan Islam ( Khilafah Islamiyah) dan seorang pemimpin (Khalifah) yang terbukti mampu menjadi perisai Islam dan kaum Muslim berabad-abad. Wallahu a’lam.

0 0 votes
Rating
Subscribe
Notify of
0 Comments
Oldest
Newest Most Voted
Umpan Balik Sebaris
Lihat semua komentar
Rekomendasi
Modus taaruf mayra

Modus taaruf mayra

/
Mayra Putri Winarno cewek yang suka bolos kelas, menganggap bahwa kepindahannya ke madrasah Aliyah adalah ...
Peserta Yang Lolos Terbit Gratis

Peserta Yang Lolos Terbit Gratis

/
Penulis yang lolos terbit gratis dan akan diterbitkan oleh innovasi publishing ...
Nk Air Force 1 Low X Dior

Nk Air Force 1 Low X Dior

/
TERMURAH DI SHOPEE !!! N*KE AIR FORCE 1 D*OR READY SIZE 36 37 38 39 ...
Hujan Kemarin

Hujan Kemarin

/
Lagu adalah salah satu yang menjadi hiburan di dunia ini. Banyak lagu yang mempunyai kenangan ...