tes lagi fitur nulis baru

Beberapa hari sebelum bertemu di sebuah room awal kita mulai dekat, aku kesal padanya karena dia bilang kalau nggak bisa masak itu sebuah kecacatan bagi perempuan. Iya, aku nggak bisa masak. Bisa aja sih tapi kalau nonton tutorial YouTube dan masakannya gak rumit kayak doi, eh kan. Hahahaha

Di sebuah aplikasi yang bernama Hago, aku mengenal sosok laki-laki yang pintar dalam bidang Teologi Filsafat. Namanya Prof Romi. Hehe karena dia lulusan S3. Awal kita kenal itu saat aku random masuk room orang, eh aku nggak sengaja masuk room dia. Saat itu dia lagi muter room lagu, aku join deh tu. “ Naik mbak” kata bang Romi. Ramah sekali dia saat itu. “Iya bang, join ya.” balasku padanya.

Aku menyukai kebaikannya saat pertama kali bertemu seseorang yang asing, yang sangat cepat menjadi akrab. Keesokan harinya aku ngikutin dia masuk room yang di dalamnya ada perdebatan.

Shoooock!!!! aku nggak suka pemandangan saat itu aku melihat dia akrab sama anak-anak haters. Hati ini dilema banget, aku nggak baik-baik aja saat itu dengan anak haters di hago, karena sikap dan omongannya yang menurut aku toxic!!

Mulai dari situ aku selalu berpikiran kalau mereka itu mempunyai pola pikir dan kebiasaan yang sama. Menista agama, toxic language, porno language, suka merendahkan orang lain. Ya seperti itulah penilaianku pada anak-anak haters di Hago. Next. Di beberapa diskusi yang aku ikuti di room-room hago, ada dia yang jadi fasilitator. Aku semakin kagum padanya, cuma saat itu kagumnya dibalut rasa takut karena bagaimanapun ciamiknya dia menerangkan knowledge kepada user Hago lainnya, dihatiku dia itu satu geng sama anak-anak haters yang menista agama dan toxic itu.

 

 

Perasaan kagum ini pun semakin hari semakin terlupakan karena aku mulai mengurangi waktu bertemu dan interaksi dengannya. Sampai pada suatu waktu aku gabut di Hago lalu memutuskan untuk random masuk room lagi dan aku bertemu dengannya. Aku typing “Bang, nanti kalau udah pukul 02.00 AM, bangunin yaa.” isi typingan aku buat dia. “Oke mbak.” balasan suara darinya. Aku mencoba tidur bersamaan mendengarkan diskusi bang Romi bersama teman-temannya.

Malam sudah menunjukkan pukul 02.00 AM, dan bang Romi membangunkanku.“Mbak, bangun mbak.” kata bang Romi. “Iya bang, sebenernya aku itu ngga tidur tahu, aku mau nge-tes abang saja beneran mau bangunin ngga.” kataku padanya. “Baik mbak.” balas bang Romi. Ketika sudah banyak yang pergi, tinggalah aku sama bang Romi, kemudian bang Romi mengusulkan untuk pindah ke room-nya, aku pun mengikutinya dengan harapan bisa diskusi dengannya.

Walaupun saat aku pertama kali diskusi dengan bang Romi aku tuh ngga nyaman, tapi karena aku haus sama ilmu pengetahuan makanya aku ngelupain ego dan berusaha nyaman saat diskusi. Honestly, aku ngerasa bang Romi juga kebingungan saat diskusi denganku, karena saat dia menanyakan mau pembahasan yang mengadaptasikan kemana, aku bilangnya privasi always. Aku tuh emang lebih suka mendapatkan ilmu dari mendengarkan orang lain, not asking, or telling me something that has something to do with myself.

Banyak yang bilang dengan aku seperti itu, aku itu egois. Tapi, saat itu bang Romi sangat menjaga etikanya terhadap sikapku, yang mungkin sebagian orang menganggap aku childish. I just have my own fear of sharing personal information with others, let alone new people in my life. I think I’ve had a pretty deep trauma of being disappointed in the trust placed in others.

 

Oh God, I actually don’t want to be like that. Banyak sekali orang yang tersakiti karena sikapku itu. Aku sangat beruntung kala itu, karena bang Romi menerimanya dengan lapang hati. Siapa sangka dengan sikapku tersebut dia jadi tertarik padaku. M…that’s real guys, wkwkwkwk. Keesokan harinya aku mulai ada panggilan hati untuk menemuinya di room tempat dia singgah, ada rasa ingin memperhatikan gerak-geriknya pada user Hago yang lain.

Cinta sih engga. Karena aku tidak semudah itu untuk menyukai seseorang yang sebelumnya ada rasa tidak suka, terlebih lagi tidak sukanya menyangkut ke agama. “Semalam lu begadang mi?” ucap seorang teman laki-lakinya. “Iya dong, jelas. Semalem aku mojok sama seseorang yang menarik.” balas bang Romi kepada temannya itu. Aku yang mendengarkan itu planga-plongo!! Terheran-heran. “Eh, bentar-bentar, aku kan semalem nge-room berdua sama dia. Jadi yang menarik itu..?!” batinku.

Isi hatiku jadi ngga karuan mendengarkan itu semua. Jangan bilang kalian gatau arti mojok dalam sebuah aplikasi? Iyakan? Ngaku…!! Hehe. Jadi, arti istilah mojok dalam aplikasi permainan Hago identik ke berduaan dalam sebuah room terkunci, atau berduaan di room antara laki-laki dan perempuan. Aku mulai intens sama dia, sering bertukar pesan lewat hago, sering bareng, baik itu di room pribadi atau di room diskusi.

Tidak lama kenal, kita menjadi sangat akrab. Aku mulai menyukainya dalam diam. Siapa sangka! Ternyata bang Romi mengungkapkan rasa sukanya padaku!!! Rasanya nano-nano setelah mendengar itu. Berdasarkan pengalaman buruk masa lalu, aku ngga semudah itu lagi buat buka hati pada seseorang. Sepertinya sejak awal bang Romi udah tahu karena sejak awal berdiskusi berdua dalam sebuah room, aku banyak sekali bertanya kepadanya, banyak ragu dan tidak percayanya. Haha.

 

I don’t know why, dia sangat mempercayai aku saat itu, dia menjawab semua pertanyaan  yang aku utarakan, dan kerennya lagi, abang Romi nggak ragu buat ngirim bukti padaku. He’s very good. Beralih dari situ kita semakin intens lagi dan kita mulai pacaran!! Oh tidak!! Hmm.. Aku tuh sebenarnya gamau pacaran banget! Walaupun dia itu bukan sembarangan orang.

Wait!! Aku akan share tentang dia, “Pacarku ini.” Well. Dia ini seorang direktur sebuah perusahaan, seorang profesor Teologi Filsafat, dan college-nya itu luar negeri. Ngga kelewat, dia juga ganteng dan pembawaannya adem. Bahagia campur sedih aku rasakan!! Bagaimana tidak, banyak perempuan yang ganjen! Dengan keelokan paras, dengan kemayunya suara hingga hampir seperti suara yang sedang berdesah disajikan oleh banyak perempuan saat bersamanya.

Damn!! I hate that way…

 

Aku percaya, bang Romi ngga bakalan ingkar terhadap janji kita. Selamanya. Aku benci untuk menulis yang ini, tapi aku bakalan share ke kalian, bahwa ada beberapa orang yang datang ke aku untuk ngasih tahu. “Jangan mau! Dia itu bucinnya banyak! Dia itu emang suka deketin cewe-cewe polos, lugu kaya kamu!” kata teman dekat kakak yang juga berteman dengannya. “Dia itu kalau untuk dijadikan teman bagus. Tapi kalau untuk sebuah hubungan mending ngga usah, deh.” ucapan beberapa orang yang memperingatiku.

Aku polos banget dalam hal ini, aku gatau mau percaya sama siapa. Di satu sisi bang Romi bilang aku diceritain yang tidak-tidak oleh salah satu perempuan yang ternyata dahulu itu adalah mantannya dan ternyata juga mantannya yang salah satu datang kepadaku untuk memperingati aku dengan bang Romi! Di sini yang ada aku jadi takut keheranan. Ya Allah, kok ada sih manusia kaya gini, aku jadi ngerasa serba salah.

 

Sayang, aku sayang sama bang Romi. Jadi ketika banyak yang menjelekkannya, hatiku mencari sisi positifnya. Gimana tidak baik, aku pernah diajarin untuk membuat perusahaan. olehnya. Dengan kepintarannya, ketelitiannya, membuat aku yang mendengarkannya itu terhanyut dan kagum.

Semakin jatuh cintanya aku sama dia, setiap hari seperti orang yang dimabuk cinta. Aku sadar aku jadi jarang belajar, aku jadi pengen barengan dia mulu, pengen tahu kabarnya, kalau mau sholat nunggu dipanggil dulu, dll.

Sampai aku memutuskan buat mengakhiri hubungan itu. Aku berharap kita saling memperbaiki diri, karena aku tuh kalau punya hubungan sama seseorang ngga bercanda, pasti udah ada plan ke hubungan yang lebih serius. Aku dari kecil sebenarnya sudah paham kalau berpacaran itu dosa, sampai pernah aku berdo’a dalam sholat aku agar aku dijauhkan dari pacaran.

Bahkan, aku berdoa “Kalau ada masa di mana aku pengen banget pacaran dan pada akhirnya aku pacaran, tolong gagalkan Ya Allah.” pintaku pada-Nya. InsyaAllah, aku yakin, Allah mengabulkan do’a aku saat itu, karena apa? Karena ketika aku dekat dengan laki-laki  selalu berujung tidak baik.

Begitu pun dengan bang Romi. Ketika aku berharap setelah memutuskan hubungan dengannya, dia akan menjaga diri sebagaimana aku menjaga diri. Namun ternyata itu tidak terjadi. Pagi ketika aku putus dengannya, ternyata secepat itu dia untuk nembak cewek yang lain.

Tidak butuh waktu untuk bergalau-galauan tentang hubungan kami yang sudah selesai. Padahal harapan besarku padanya, namun zero!!

Allah itu baik ya. Aku yakin Allah pasti melindungiku dari hubungan yang tidak baik itu. Aku percaya ini semua juga karena permintaanku sejak kecil.

 

Hal yang paling menyakitkan yang Allah tampakkan padaku untuk urusan hubunganku sama bang Romi adalah saat mengetahui ternyata informasi yang aku terima dari orang-orang yang mengingatkanku dulu saat dekat dengannya adalah benar. So Hurts!!

Sangat tidak mudah bagiku untuk menerima semua ini terjadi, menerima kenyataan pahit di depan mata, menerima perkataan manis yang dulu dilontarkan ternyata hanya bualan belaka. Awalnya aku nggak percaya sama semua omongan orang tentangnya, karena ketika dia menjalani hubungan denganku, abang terlihat tidak merespon perempuan-perempuan yang mencoba mendekatinya.

Dan kesibukan dia selama di Hago adalah berdiskusi dengan banyak user dengan topik-topik yang sangat membangun. Salah satu kekagumanku pada bang Romi adalah dia sangat perhatian dengan perkembangan berpikir orang-orang.

Dia menggunakan ilmunya untuk meng-edukasi user hago lainnya. Selama tiga tahun aku main game Hago, vibesnya dengan yang sekarang sangat beda, menurut aku di Hago sekarang banyak user Hago yang cerdas pola pikirnya, hebat dalam argumentasi.

Nah lo kan……..

Masih aja kagum dan memuji….

Padahal udah disakiti….

Dasar bucinnnn….

Hahaha….

Aku percaya bahwa perjalanan hidup itu tidak selalu mulus. Ada banyak sekali ranjau, kerikil, bebatuan, jurang curam, cuaca ekstrem,  yang terkadang harus kita lalui. Ya, namanya juga hidup. Kalau nggak begitu, nggak merasakan nikmatnya hidup. Nikmatnya di mana kondisi kita sedang serba sulit, serba sempit, serba susah.

 

Justru, terkadang di sanalah keajaiban Allah datang. Pertolongan Allah, menjadi satu-satunya yang kita harapkan. Allah ingin mengajarkan kita untuk bergantung hanya kepada-Nya, berharap hanya kepada-Nya. Karena berharap kepada manusia hanya kekecewaan yang kita dapatkan. Apa buktinya? Ya, kita tidak bisa memaksa orang untuk tetap ada di samping kita. Kita tidak bisa memaksa orang untuk mau sama kita, menemani kita. Tapi, itu akan berbeda, jika kita berharap sama Allah saja. Sebab, Allah yang memiliki hati semua manusia. Allah yang membolak-balikkan hati kita. Dan, percayalah, semua kejadian selalu ada hikmahnya.

Saat ini aku cukup berusaha ikhlas untuk semuanya, dan lebih mencintai diri sendiri. Bentuk aku mencintai diri aku sendiri atau ”Self  love” adalah dengan menjaga diri aku, menjaga diri dari perbuatan maksiat kepada Allah, menghormati diri aku untuk tidak bergampang-gampangan dengan laki-laki, apalagi dengan cara yang salah. Naudzubillah..

Ya, jujurly, sebenarnya ada masa di mana aku mengalami insecurity. Ketika mengetahui siapa bang Romi, ditambah lagi saat mengetahui siapa aja perempuan yang didekatinya. I’m not worth it. But, as soon as I see the world differently, ketika aku melihat dunia dengan cara pandang yang berbeda, banyak hal yang bisa aku pelajari.

  • Pertama, aku itu worth it, kok!

Semua orang di dunia ini worth it.

 

  • Kedua, aku mikirnya “If I’m drowning in a sadness, then I will miss a lot of opportunities in life”. Jika aku tenggelam, hanyut, dan berfokus pada kesedihan, aku akan kehilangan banyak kesempatan di dunia ini.

 

  • Ketiga, I should know my value! I have to love myself!” Setiap manusia Allah berikan kelebihan dan kekurangan. That’s for sure. Allah tidak menciptakan satu manusia sama dengan manusia lainnya. Lah, kalau kembar gimana? Ya, kembar kan hanya wajahnya saja. Tapi, tetap, personality-nya beda. Sebab tubuhnya saja sudah beda sendiri.

 

Allah menciptakan kita seperti itu, untuk saling melengkapi satu sama lain. Nggak ada orang yang sempurna di dunia ini. Namun, dengan kita tahu value dari diri kita, daripada berfokus pada hal yang kita nggak bisa, fokuslah ke hal-hal yang kita bisa.

 

Heal Your Heart!

 

Maafkan, Melupakan, Mengikhlaskan.

That’s the key to focusing on the future.

 

Selamat bertambah dewasa, sobat! ^_^

0 0 votes
Rating
Subscribe
Notify of
4 Comments
Oldest
Newest Most Voted
Umpan Balik Sebaris
Lihat semua komentar
Rekomendasi
Sebingkis Ilmu untuk Hati yang Tergerak

Sebingkis Ilmu untuk Hati yang Tergerak

/
Dari sebuah perbincangan singkat saat pendampingan individu kedua di ruang kelas Bahasa Indonesia, pasca presentasi ...
Engkau Mawar Merahku

Engkau Mawar Merahku

/
Buku kecil ini tersusun dari dua bagian besar; yang pertama adalah proses persiapan menuju penjemputan ...
BLITZSCALING

BLITZSCALING

/
Pernahkah Anda melihat perusahaan yang sangat sukses dan bertanya-tanya, “Bagaimana hal itu bisa berkembang begitu ...
Generasi Z: Pemimpin Masa Depan yang Mengubah Dunia

Generasi Z: Pemimpin Masa Depan yang Mengubah Dunia

/
Generasi Z (Gen Z), yang lahir antara tahun 1997 hingga awal 2010-an, dikenal sebagai generasi ...