Engkau Mawar Merahku

Pemesanan buku

3D Book

Shopee

Tokopedia

Whatsapp

Sinopsis
Buku kecil ini tersusun dari dua bagian besar; yang pertama adalah proses persiapan menuju penjemputan terbaik mawar merah impian, hal-hal yang penulis anggap penting dalam persiapan ini, rasa, kisah-kisah inspiratif, pengalaman para senior yang terbungkus dalam “Setapak demi setapak menujunya". Bagian kedua adalah mengenai definisi, uraian, spesifikasi dan harapan terhadap sosok mawar merah yang didamba yang terbingkai dalam “Sosok Mawar itu”.

Beli buku versi cetak

PINJAM BUKU

Baca buku harian mulai dari SERIBU RUPIAH sudah bisa baca dan nikmati fitur 3D Book

Kata salah satu kolega dari guru-guru di suatu sekolahan Internasional  “orang yang paling kuat motivasinya adalah Al Mutazawwij (Yang sudah menikah), secapek apapun, senyeri dan sakit apapun, pasti kalau pulang langsung segera fit dan fresh kembali. Walaupun tetap sakit juga, tapi nikmat ada yang merawat. sedangkan orang yang paling rentan dan rapuh adalah para ‘Azib (jomblo), sesehat apapun ia, kalau teringat dan melihat romantisme para Mutazawwij, pasti langsung ambruk dan sakit”

Sebagian dari para jomblo ada yang menghabiskan siang hari ngenesnya dengan berpuasa ria. Entah, ia puasa karena kuat mampu menahan lapar dan terus semangat, atau karena lemah dihadapan syahwat yang malang melintang.

Kata seorang ustadz ternama di Indonesia, bahwa jalan satu satunya terhindar dari maksiat adalah dengan menikah. Bahkan puasa Wija sekalipun, mungkin ia bisa selamat di siang hari, hasrat dan syahwatnya tertahan. Tapi di malam hari, godaan dan stimulus pemicu juga tak berhenti di zaman serba canggih      ini.

Seorang mahasiswa sempat bertanya kepada seorang syaikh apakah seorang jomblo yang menahan cintanya, menjaga      syahwatnya agar tidak terlampiaskan dalam kemaksiatan dan keharaman, kemudian ia mati karena cinta yang tak tertahankan itu termasuk kematian yang baik dan berpahala. Jawabannya iya. Tapi sebaik-baiknya orang yang mati dalam keadaan jomblo masih tetap ngenes.

Akan tetapi InsyaAllah para jomblo fi sabilillah sedunia, berniat dalam penantian ini menjaga diri, hati dan pikiran, serta cinta yang tidak seenaknya diumbar, agar ditujukan untuk persiapan menjemput sang kekasih idaman. Maka tolong wahai Allah balaslah kejombloan mereka ini dan kesabaran mereka dalam memilih kesendirian dari pada kemaktsiatan ini pahala yang berlipat ganda di sisiMu. Amin.

Tak ada sesuatu yang lebih banyak terombang ambing dan terbolak-balik lebih banyak dari pada hati. Kira-kira seperti itu sabda Nabi -shallahu’alaihiwasalam-. Terkadang hati ingin seperti ini, tak lama berselang ingin seperti itu. dalam beberapa waktu rajin dan sangat berenergi, tiba-tiba drop dan futur menerpa diri. Oleh karena itu manusia diminta untuk meminta Tsabat dan istiqomah dalam tiap tapak kaki kehidupannya.

Begitu juga pemuda ini, dia tak jauh berbeda dengan anak anak SMA pada umumnya yang mempunyai cita-cita mampu melanjutkan kuliahnya di PTN ternama negri ini; UGM, ITB, UNSUD, dll. Akan tetapi Allah setir sekoci kehidupannya ke arah lainnya, Ia beri suratan takdir yang berbeda sehingga kembali merubah arah mimpinya itu. kini ia ingin menjadi ulama dengan melanjutkan pendidikannya di UIM. Lagi dan lagi, Allah menginginkan kebaikan yang jauh lebih indah dan manis di masa depan. Allah pun membolak lagi hatinya, hingga melabuhkan citanya kepada keinginan untuk menjadi pendidik yang kelak akan melahirkan satu generasi pahlawan dan ulama.

Disinilah pemuda itu, yang bermisi dari visi sebuah do’a “Allahumma Taqabbal Minni” yang akan tercapai dengan menempuh 3 misi besar kehidupannya; Pakar Pendidikan Islam, guru profesional      dan ayah terbaik.

Baginya mengapa menjadi ayah terbaik terletak di impian      terakhirnya, karena baginya itu yang tersulit dan itu benar-benar menjadi tantangan terbesarnya. Menjadi ayah terbaik sama halnya menjadi pribadi terbaik, karena kelak yang akan menjadi saksi kesuksesannya adalah Allah, istri yang selalu membersamai dan anak-anak yang kelak terinspirasi dari keteladanannya yang tinggi.

Seperti Nabi yang pujian dan penghargaannya tak pernah lekang oleh waktu. Allah berfirman mengenai baginda Wainnaka la ‘ala khuluqin ‘adzim, Kata istrinya juga kana khuluquhu Al Qur’an. Tak ada yang bisa dibohongi, karena itu adalah menjadi ayah dengan pribadi terbaik dengan potensi yang ia miliki.

Maka langkah pertama tuk memulai perjalanan ini bukanlah menjadikan gerbang pelaminan sebagai tujuan tertinggi, atau pemberhentian terakhir. Tapi menentukan tujuan hidup sendiri, yang kemudian menjadikan Pelabuhan yang satu ini sebagai penguat sekaligus mengisi ulang segala perbekalan dan energi agar mampu kembali menyusuri Samudra-samudra kehidupan dengan persembahan oleh-oleh karya hidup terbaik yang diterima disisiNya sebagai masterpiece kehidupan.

Tibalah saat bagi pemuda itu untuk berevolusi menjadi sang pemetik mawar merah yang dengannya cita tertingginya, yaitu menjadi ayah terbaik terealisasi.

Untuk melanjutkan membaca BAB selanjutnya silahkan melakukan pinjaman buku harian atau bisa membeli buku versi cetak

Penulis :
Zubair Qudsi El Hanif

Ukuran :
14 x 21

Status :
Terbit

Ketebalan :
122 Halaman

ISBN :
978-623-5304-63-2

0 0 votes
Rating
Subscribe
Notify of
1 Comment
Oldest
Newest Most Voted
Umpan Balik Sebaris
Lihat semua komentar