Narkoba Menjerat Generasi
Oleh. Reni Tresnawati (Ibu rumahtangga dan Pegiat Literasi)
Belum lama ini, berita datang dari dunia hiburan lagi, seorang aktor ” Ada Apa Dengan Cinta” berinisial R, terjerat kasus narkoba untuk ketiga kalinya. Saat ini dia telah diamankan di Metro Jaya usai ditangkap di Apartemen Green Pramuka City, Jakarta Pusat. Selasa 10/1/23. Republika. Direktorat Narkoba Polda Metro Jaya bersama Bea Cukai Bandara Soekarno-Hatta menggeledah sindikat industri pembuatan liguid vape yang mengandung narkoba jenis sabu cair di kawasan Merayu Utara, Kembangan, Jakarta Utara. Minggu, 15/2/23. DetikNews.
Jeratan Narkoba Pada Pemuda
Narkoba sudah menjerat Indonesia, khususnya para pemudanya. Berulangnya kasus yang sama, apalagi dilakukan oleh publik figur (yang setiap geraknya menjadi sorotan masyarakat). Saat ini bukan saja dari kalangan artis yang memakai obat-obatan terlarang ini, ternyata ada banyak pemuda Indonesia yang telah terjerumus dalam lingkaran hitam. Ini menunjukkan bahwa barang haram ini sudah dianggap sebagai kebutuhan.
Hal in membuktikan adanya kesalahan pemahaman dalam kehidupan, khususnya buat anak muda. Selain itu juga menunjukkan lemahnya sistem hukum yang mampu memberikan efek jera dan juga bukti langkah negara yang tidak menyentuh akar permasalahan yang ada. Persoalan ini sangat membayakan masa depan bangsa, karena melemahnya generasi. Apabila generasi lemah, maka negara akan hancur.
Islam Penyeamat Pemuda
Orang yang terkena narkoba cara berpikirnya menjadi lemah, tidak mau diajak berpikir yang berat. Badannya tidak segar, tidak bersemangat, apabila ada masalah solusinya menyakiti diri sendiri, bahkan bunuh diri. Yang pasti pengaruh narkoba itu sangat melemahkan muda mudi. Kenapa pemuda saat ini akrab dengan barang terlarang ini? Berbagai fakta menunjukkan Indonesia tidak hanya sebagai pasar. Tetapi sebagai pabrik narkoba juga. Ini yang menyebabkan para pemuda tidak bisa lepas dari barang haram itu.
Kehidupan dalam Kapitalisme – liberal sangat mengerikan. Kapitalis memandang narkoba sebagai barang yang halal-halal saja dan menguntungkan. Segala cara untuk menghalalkan apa yang mereka mau, baik untuk memenuhi kepuasan semata, maupun yang mengambil keuntungan dari apa yang pasar minati atau sedang viral di pasaran. Negara pun tidak ada kekuatan dan kekuasaan untuk menghentikannya. Negara hari ini pro konglomerat tidak peka terhadap rakyat kecil. Pengusaha yang lebih berkuasa dari pada penguasa.
Beda halnya kehidupan dalam sistem Islam. Islam memandang narkoba sebagai barang haram yang harus ditinggalkan, karena bisa merusak generasi muda yang membuat hilangnya kesadaran. Seperti sabda Rasulullah Saw.
” Setiap minuman yang memabukkan adalah haram. ( HR. Al – Bukhori)
Ada juga dalam firman Allah SWT:
يايهاالدينءامنوألاتقرنوأالصلوةوأنتم ذكرى
” Hai orang-orang yang beriman, jangan lah kamu sholat, sedangkan kamu dalam keadaan mabuk (hilang kesadaran) …
Isam memiliki berbagai mekanisme untuk memberikan efek jera, baik terhadap pemakai maupun pengedar ataupun pembuatnya.
Rasulullah Saw bersabda:
” Sesungguhnya Allah melaknat khamr, melaknat orang yang membuatnya, orang yang meminta dibuatkannya, penjualnya, pembelinya, peminumnya, pengguna hasil penjualannya, pembawanya, orang yang membawakan kepadanya, penghidangnya, dan orang yang dihidangkan kepadanya.” ( HR. Ahmad)
Islam juga memiliki peran strategi negara sebagai institusi yang melindungi generasi, sebab generasi merupakan aset negara sebagai generasi penerus yang akan menjadi pelindung bagi Islam dan umatnya di garda terdepan. Wallahu a’lam bishowab.