Dari sebuah perbincangan singkat saat pendampingan individu kedua di ruang kelas Bahasa Indonesia, pasca presentasi Visi Guru Penggerak dan Prakarsa Perubahan, seolah menggerakkan penaku untuk kembali menuangkan segala kisah tentang perjalanan yang tak mudah, penuh tantangan, tapi menjadi ajang untukku berkompetisi dengan diri sendiri di hari kemarin, hari ini, dan hari esok. Mengalahkan zona nyaman yang disebut ‘Malas Belajar’. Saya menerima tantangan terjal ini!
Setelah memutuskan untuk mendaftarkan diri pada Pendidikan Calon Guru Penggerak, semesta ikut mendukung niat baikku. Dimulai saat seleksi berkas, microteaching, hingga saat wawancara, semua berjalan dengan mulus tanpa hambatan yang berarti. Tatkala pengumuman kelulusan itu tiba, sontak ada yang melintas dan berkelebat di benakku. Apakah saya sanggup? Apakah saya layak? Apa pentingnya untuk diriku mengikuti Pendidikan Calon Guru Penggerak ini? Apa benefitnya untuk kehidupanku? Dan seabrek pertanyaan pesimistis lainnya.