Indahnya Hijrah Kaffah
Narasumber: Ustadzah Umi Hamzah
Penanggalan Hijriah tidak bisa di lepaskan dengan momen bersejarah peristiwa hijrahnya Rasulullah saw, ke Kota Madinah. Maka ketika menyambut tahun baru hijriah seharusnya untuk mengingat kembali sebuah peristiwa besar yang membawa perubahan terhadap Islam dan kaum muslimin secara keseluruhan. Itu merupakan makna dibalik menyambut tahun baru hijriah.
Ketika hijrah yang dilakukan benar dan dengan niat yang lurus. Maka hijrah dapat membawa kepada perubahan.
Allah SWT menyandingkan lafadz iman dengan lafadz hijrah dan juga jihad. Orang yang beriman pasti berhijrah karena mengetahui bahwa tidak ada manusia yang baik selamanya, tidak ada orang yang tidak pernah melakukan kesalahan. Hijrah dari melakukan keburukan menjadi melakukan kebaikan. Itu adalah hijrah.
Rasulullah saw, menyampaikan bahwa orang yang hijrah adalah orang yang meninggalkan apa yang dilarang oleh Allah terhadapnya.
Indahnya hijrah tidak bisa dirasakan ketika hanya mencukupkan hijrah pada diri sendiri saja, tetapi indahnya hijrah dapat dirasakan ketika individu, masyarakat, dan negara hijrah bersama-sama. Dan ini membutuhkan usaha yang luar biasa.
Dalam berhijrah, yang _pertama_ dibutuhkan adalah iman dan takwa. _Kedua,_ pengorbanan. Untuk mewujudkan atau merealisasikan hijrah membutuhkan pengorbanan. _Ketiga,_ kesabaran. Yang namanya pengorbanan senantiasa berdampingan dengan kesabaran. _Terakhir,_ adalah berjuang, ini tentu saja tidak mudah. Akan ada tantangan yang harus dihadapi. Dimana tantangan itu bisa berasal dari diri sendiri, dari luar dan juga sistem.
Sebelum menyelesaikan tantangan dari luar maka tantangan dari dalam diri harus bisa dipecahkan terlebih dahulu. Dan tantangan sistem pun berpengaruh pada hijrah yang sedang dilakukan karena sistem menentukan kebaikan atau keburukan sebuah negara, bangsa termasuk agama (ideologi Islam).
Maka, pada saat hijrah dilakukan secara berbarengan antara individu, masyarakat dan negara, maka hijrah akan terasa lebih ringan, yaitu hijrah secara kaffah.
Wallahu’alam.
Reportase Kajian Bulanan Majlis Ta’lim Al Mustanir Shoffa Karawang
Tia Febriani