Ibu Hebat Pencetak Generasi Hebat

Ibu Hebat Pencetak Generasi Hebat

 

Pemuda saat ini mengalami kemunduran dari segi pemikiran. Padahal pemuda memiliki peranan yang penting dalam kehidupan di tengah-tengah masyarakat sebagai agent of change (agen perubahan). Bicara soal pemuda, mereka diidentikan dengan jasmani yang bugar dan semangat yang bergelora. Namun sangat disayangkan karena pemuda saat ini lebih rapuh (mental dan lemah pemikirannya). Karena pada faktanya, setiap tanggal 1 Desember yang merupakan Hari AIDS Sedunia, justru dari tahun ke tahun makin meningkat jumlah pengidap AIDS.

 

Apa yang membuat pemuda kini rentan goyah? Karena cara pandang hidup mereka yang keliru. Ditambah lagi potensi pemuda yang dibajak oleh kaum kafir lewat gaya hidup yang dipromosikan dan disebarluaskan. Itu dilakukan sebagai uslub untuk menghancurkan generasi muslim. Cara mengubah keadaan yang rusak tadi ialah hanya dengan cara mengubah cara pandang atau cara berpikir yang salah menjadi cara pandang yang benar. 

 

Karena itu, sebagai ibu yang bercita-cita mencetak generasi hebat harus memiliki cara pandang yang benar dan terarah. Tapi pada hari ini, para ibu dibuat stres dengan kondisi hari ini yang mana harga kebutuhan pokok kian melambung dari waktu ke waktu. Hal tersebut menyebabkan para ibu memutar otak untuk ikut banting tulang demi memenuhi kebutuhan keluarga. Akibatnya, anak-anak yang menjadi korban karena sebagian besar ibu kurang dalam mengasuh anak.

 

Padahal, ibu berperan sebagai umm warobbatul bayt, harus betul-betul memprioritaskan anak-anak dalam pengasuhannya. Sedangkan ayah memiliki dua peran, yaitu sebagai pencari nafkah dan mendidik istri. Tentunya untuk bisa mencetak generasi hebat, butuh dukungan dan sinergi antara ayah dan ibu demi mencapai tujuan tersebut. Ini diawali dengan menyamakan visi misi pendidikan anak.

 

Hal yang mendasar ini sangat penting karena gempuran ide dan pemikiran Barat sangat dahsyat merusak generasi. Buktinya, saat ini komunitas LGBT yang kemudian berkembang menjadi LGBTQIA++ yang merusak justru dianggap lumrah dan diberi ruang ke tengah-tengah masyarakat untuk diakui dan diterima. Atas dasar inilah, para ibu tidak boleh lengah dalam mendidik generasi karena ibu adalah benteng terkuat untuk melindungi anak-anak.

0 0 votes
Rating
Subscribe
Notify of
0 Comments
Oldest
Newest Most Voted
Umpan Balik Sebaris
Lihat semua komentar
Rekomendasi
Risalah Akhir Tahun (Catatan Akhir Tahun)

Risalah Akhir Tahun (Catatan Akhir Tahun)

/
Negara membutuhkan pemuda yang kuat, kokoh, tangguh dan bertanggung jawab untuk agama, bangsa dan negaranya ...
Komet

Komet

/
Menceritakan tentang kelanjutan petualangan Raib, Ali dan Seli di dunia paralel. Kali ini mereka akan ...
Uncertainy

Uncertainy

/
Mencintaimu adalah jurang menuju patah hati terhebatku ...
DEPAN-d751d771

ADVENTURE IN VILLAGE

/
pagi ini, Kathie terbangun dari tidurnya. Dia segera mandi, berpakaian, dan menyambut pagi di depan ...