Gempa bumi merupakan salah satu bencana alam yang terjadi di permukaan bumi dan membuat getaran di permukaan. Indonesia menjadi negara yang rawan terjadi gempa bumi karena dilalui oleh jalur pertemuan 3 lempeng tektonik, yaitu lempeng Indo-Australia, Eurasia, dan Pasifik.
Seperti belum lama ini, salah satu daerah di Indonesia yaitu Cianjur mengalami gempa bumi yang cukup besar hingga berakibat pada kerusakan dan korban jiwa. Ini bukan pertama kalinya Indonesia mengalami gempa berkekuatan besar, mengingat Indonesia menjadi negara yang rawan terkena gempa.
Lalu, bagaimana proses terjadinya gempa bumi? Untuk lebih jelasnya, simak pengertian dan penyebab gempa bumi berikut ini yang perlu kamu ketahui!
Pengertian Gempa
Menurut Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG), gempa bumi adalah peristiwa bergetarnya bumi akibat pelepasan energi di dalam bumi secara tiba-tiba yang ditandai dengan patahnya lapisan batuan pada kerak bumi.
Mudahnya, gempa bumi merupakan guncangan hebat yang terjadi di permukaan bumi yang disebabkan oleh gerakan di lapisan terluar bumi. Sehingga saat gempa terjadi, kamu akan merasakan bumi seakan berguncang, ini karena dua lempeng bumi yang tiba-tiba bergeser dan menyebabkan patahan.
Penyebab Gempa Bumi
Pada dasarnya, tidak ada yang bisa memprediksi kapan pastinya gempa bumi dapat terjadi. Karena gempa merupakan getaran yang terjadi karena sejumlah faktor alam. BMKG hanya dapat memprediksi dan memberikan peringatan dini saat gempa akan atau sedang berlangsung.
Lalu, bagaimana gempa bumi dapat terjadi? Bumi terbuat dari empat lapisan dasar yaitu kerak padat, mantel panas hampir padat, inti luar cair, dan inti dalam padat. Lalu kerak padat dan lapisan atas mantel ini dapat membentuk daerah yang disebut litosfer.
Litosfer sendiri terbuat dari potongan yang disebut lempeng tektonik. Saat pelat tektonik terus bergeser tanpa henti, dapat menyebabkan tekanan pada bumi. Tekanan yang terlalu besar ini menyebabkan retakan yang disebut patahan.
Saat lempeng tektonik bergerak juga bisa menyebabkan gerakan pada patahan. Gempa bumi dapat terjadi saat adanya gerakan tiba-tiba kerak bumi di garis patahan. Biasanya getaran paling hebat dirasakan di dekat pusat gempa, namun dapat terasa hingga ratusan hingga ribuan mil jauhnya dari pusat gempa.
Jenis Gempa Bumi
Gempa bumi terbagi menjadi beberapa jenis, yaitu gempa vulkanik, tektonik, dan runtuhan. Simak berikut penjelasannya:
1. Gempa Vulkanik
Gempa vulkanik merupakan gempa bumi yang disebabkan oleh letusan gunung berapi. Ini dapat terjadi karena adanya aktivitas magma dan dapat terjadi sebelum gunung api meletus. Jika tingkat keaktifannya semakin tinggi, maka akan menyebabkan timbulnya ledakan. Nah, ledakan inilah yang mendorong terjadinya gempa bumi.
Umumnya, daerah yang terdampak gempa vulkanik tidak begitu besar dan hanya di sekitar gunung saja. Dari semua gempa yang terjadi di bumi, sekitar hanya 7% saja yang terjadi akibat gempa vulkanik.
2. Gempa Tektonik
Gempa tektonik menjadi jenis gempa yang paling umumnya terjadi. Ini terjadi akibat adanya aktivitas tektonik, yaitu saat adanya pergeseran lapisan kulit bumi akibat lepasnya energi di zona penunjaman. Gempa tektonik memiliki kekuatan yang cukup dahsyat dan dapat memicu terjadinya tsunami dan kerusakan.
Adapun gempa runtuhan atau terban, yaitu jenis gempa bumi yang disebabkan oleh tanah longsor, gua yang runtuh, dan lainnya. Gempa runtuhan biasanya memiliki dampak yang lebih kecil dan berdampak di wilayah yang sempit.
Itulah informasi mengenai pengertian dan penyebab gempa bumi yang perlu kamu ketahui. Mengingat Indonesia diapit oleh 3 lempeng tektonik yang rentan terjadi gempa, maka Toppers harus selalu siap sedia menghadapi bencana alam yang satu ini.