Serapuh Kaca Tak Sekuat Baja
Diya Nadiyati Maulida Hoerunisa
@diyanadiyati2331
Pada hakikatnya manusia itu adalah makhluk lemah, yang tidak mempunyai daya dan upaya selain petolongan dari sang penciptanya. Kita lahir ke dunia ini pasti sangat membutuhkan bantuan orang lain. Bahkan sampai ajal menjemput pun kita masih memerlukan pertolongan orang lain. Memang pada dasarnya manusia itu makhluk yang lemah, sampai-sampai ketika sakit pun kita harus berobat pasti memerlukan bantuan orang lain.
Layaknya suatu roda kehidupan, semakin hari samakin berputar. Kadang di atas kadang di bawah. Kadang begitu mudah atau juga terasa sulit. Begitulah peliknya suatu kehidupan. Seperti hal yang sering kita alami setiap harinya, terkadang kita di pertemukan dengan beberapa orang dengan berbagai karakter dan latar belakang yang berbeda.
Terkadang ada banyak sekali perbedaan yang nampak, namun sadar atau tidak di sadari terkadang perbedaan itu memberikan banyak warna dalam kehidupan. Apalagi dengan kerasnya perjalanan hidup di dunia ini terkadang kita harus berpura-pura kuat untuk mengahadapi semua yang terjadi. Dan terkadang kita harus berpura-pura tersenyum untuk menyembunyikan sebuah luka yang menyayat di dada.
Hidup itu memang keras, hidup itu memang terasa begitu sulit dan berliku. Namun dibalik kerasnya hidup ada jiwa yang begitu kuat dan hati yang begitu rapuh. Perjalanan hidup itu sebuah pilihan. Pilihan untuk terus kita hadapi atau kita pasrah dengan keadaan dan kemampuan yang ada.
Hidup itu sebuah tuntutan. Tuntutan yang mengajarkan kita untuk terus menjadi lebih baik lagi. Belajar mengevaluasi dari apa yang telah terjadi. Namun terkadang tak banyak tantangan dan hambatan yang menghampiri silih berganti. Jika saja hidup ini hanya mengandalkan sebuah perasaan dan hati maka tiada lain hanya akan menjadi serapuh kaca. Namun sesekali kita harus menggunakan akal dan pikiran kita agar mampu membangun jiwa yang lebih baik hinga menjadi sekuat baja.
Siap tidak siap kita di tuntut untuk siap menghadapinya. Kadang kita merasa ragu akan kemampuan yang kita miliki, namun tidak ada yang tidak mungkin bagi Allah yang selalu membukakan jalan bagi hambanya untuk terus berjuang dan berusaha.
Saat dunia ini tidak berpihak pada kita, dan juga segala usaha yang telah kita perjuangkan tidak berpihak pada kita, saat itulah kita merasa bahwa hidup ini sudah tidak berarti lagi, bahkan perasaan insecure pun mulai tertanam pada diri kita. Kita merasa menjadi seseorang yang paling lemah dan rapuh.
Namun semua yang perasaan itu hanya akan memjadi bayang-banyang semu dalam pikiran kita. Ia hanya akan jadi pengganggu bagi jiwa kita. Seyogyanya kita harus bisa melawan perasaan buruk itu, kita berusaha semaksimal mungkin, kita bermuhasabah, kita belajar dari sebuah pengalaman, dan yang paling penting kita titipkan doa kepada Allah agar selalu di mudahkan dan di kuatkan, dalam setiap keadaan yang terjadi.
Terkadang cobaan yang datang pun akan menguji tingkat ketakwaan kita dihadapan Allah. Ia ingin tahu seberapa tabah dan sabar hambanya ketika Allah berikan cobaan. Karena kita tak pernah tahu jika mulianya seorang manusia di hadapan Allah itu adalah Ketika ia diberikan cobaan dan ia mampu melewatinya dengan baik dan mudah.
Jika saja dalam hati ini selalu di hantui dengan rasa resah dan gelisah maka bisa jadi kita sedang merasa jauh dari Allah. Karena jika kita sedang jauh dari Allah, maka apa yang kita rasakan akan selalu penuh dengan perasaan yang tidak karuhan. Untuk itu berusahalah agar kita selalu dengan Allah, karena hati ini akan merasa tenang hanya dengan selalu mengingat asmanya.
Oleh sebab itu, berusahalah menjaga hati dan jiwa ini agar tetap kuat dalam menghadapi setiap keadaan. Memang pada dasarnya hati itu rapuh, namun bila kita bisa menjaga dan merawatnya dengan baik, insyaallah akan menajadi kuat sekuat baja dan tidak mudah rapuh.
Melibatkan sebuah perasaan di setiap keadaan memang akan begitu kaku dan sedikit sulit. Karena apa? Karena kita selalu terbawa oleh sebuah perasaan yang selalu mengganggu dan mengusik kita, hingga pada akhirnya kita merasa kalut karena terjebak di situasi yang salah. Meyalahkan diri sendiri atas ketidakjelasan yang terjadi hanya akan membuat kita rapuh dan lemah. Merasa hidup ini salah dan hidup ini tidak berguna.
Oleh sebab itu kita sebagai orang yang beriman dan bertakwa maka di haruskan untuk selalu menjaga hati kita dengan kalam-kalam illahi, mengisi ruang hati ini dengan terus berdzikir kepada Allah, mengisinya dengan selalu mendengar kalam-kalam illahi, dan membasuhnya dengan siraman qalbu. Jika kita terbiasa menjaga hati ini dengan hal-hal positif maka insyaallah akan terjaga dengan baik. Karena jiwa yang sehat adalah cerminan hati yang kuat.
Serapuh kaca tak sekuat baja
Subscribe
Login
0 Comments
Oldest