Sekularisme Menjadikan Hati Nurani Beku
Oleh. Reni Tresnawati ( Penggiat Literasi)
Miris. Seorang ibu menganiaya anaknya, tidak hanya ibunya, ternyata ada kakek dan pamannya dari si bocah yang usianya masih 13 tahun yang terlibat, di Subang Jawa Barat hingga tewas. Kasus ini terungkap usai menemukan mayat remaja laki-laki di saluran irigasi Blok Sukajadi, Desa Bugis, Kecamatan Anjatan, Kabupaten Indramayu pada Rabu 4/10/23. Detik.com.
Ditilik dari permasalahan yang ada, ada berbagai faktor yang berperan dalam kasus kekerasan dalam rumah tangga ini. Mulai dari faktor ekonomi yang tidak mencukupi untuk kebutuhan hidup. Emosi yang meluap ketika melihat anak yang selalu membuat orangtua jengkel karena perlakuannya yang sulit diatur, yang memengaruhi terhadap mental. Ini semua terjadi disebabkan oleh menurunnya iman yang dimiliki seorang anak manusia saat ini.
Kenapa keimanannya umat saat ini menurun, sehingga jauh dari hati manusia? Karena hari ini umat memang sudah dijauhkan dari agama oleh sistem, dan sistem membuahkan sekularisme (pemisahan agama dari kehidupan) sehingga dalam kehidupannya tidak menyertakan norma-norma agama dalam kesehariannya, dan ini sangat fatal. Faktanya, bisa dilihat sendiri dengan kasus penganiayaan yang dilakukan ibu, kakek dan paman kandung terhadap anak remaja, hingga kehilangan nyawanya. Di sisi lain, anaknya sendiri yang kurang kasih sayang dan perhatian bahkan tidak diajarkan tatakrama terhadap orangtua, akhirnya hidup semau gue. Dari sinilah rusaknya fungsi keluarga.
Jika hal ini dibiarkan berlarut-larut, maka akan semakin hancur keutuhan keluarga, dan ini harus secepatnya ditangani oleh negara. Sebab, negara sebagai institusi yang menjamin terwujudnya berbagai hal dalam kehidupan, salah satunya keluarga. Negara yang menjamin kesejahteraan, ketentraman jiwa, terjaganya iman dan takwa kepada Allah. Yaitu, negara yang diatur oleh Islam. Islam adalah aturan sempurna yang sesuai dengan fitrah manusia. Wallahu a’lam bishowab.