Salah Asuh Anak: Kesalahan Siapa?

Salah Pola Asuh Anak, Kesalahan Siapa?

Oleh. Reni Tresnawati (Institut Peradaban dan Perempuan)

Anak merupakan penerus orangtua di masa depan dan sebagai generasi harapan bangsa. Karena dipundaknya lah sebuah negara akan bangkit. Namun sayang, pemuda harapan bangsa itu, kini tidak bisa dibanggakan. Kenapa seperti itu? Kesalahan pola asuh salah satunya. Begitu juga yang diutarakan Rohika Kurniadi Sari, Asisten Deputi Bidang Pemenuhan Hak Anak atas Pengasuhan dan Lingkungan Kementerian Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak (Kemen PPPA). Menurut Rohika saat ini masih banyak anak Indonesia yang mendapatkan pola pengasuhan tidak layak. Padahal UU Nomor 23 Tahun 2002 telah mengamanatkan bahwa setiap anak berhak mendapatkan pengasuhan yang layak dari orangtuanya. 2/4/22. Kemenpppa.go.id.

Berbagai komentar pun terlontar dari para penting di negeri ini. Seperti dari Ketum PBNU Yahya Cholil Staquf, salah satu kesalahan pola asuh anak bisa dilihat dari kasus penganiyaan yang dilakukan Mario seorang anak pejabat Pajak yang mengendarai kendaraan mahal, padahal dia masih di bawah umur. Minggu, 26/2/2023. Detik.com. Kemudian Menko Polhukam Mahfud MD menegaskan negara akan tetap menyeret Mario ke pengadilan. Dia tak habis pikir ada anak pejabat yang tega menganiaya seseorang hingga koma dan orangtuanya harus bertanggung jawab atas tindakan anaknya. Jum’at, 24/2/2023. Krjogja.com.

Peran orangtua sangat vital bagi tumbuh kembang anak. Maka dari itu, sebelum memasuki pernikahan harus dipersiapkan dulu bagaimana cara mendidik dan membimbing anak dengan cara belajar tentang ilmu parenting, agar ketika sudah memasuki rumahtangga sudah mengetahui bagaimana mendidik dan membimbing buah hatinya dengan baik dan benar, dan mendidik anak itu harus dari sejak dini, bahkan sejak dalam kandungan, supaya tidak salah asuh. Salah satu hal yang dikaitkan dengan perilaku buruk anak adalah kesalahan pola asuh dalam keluarga. Hal ini dapat terjadi karena ketidaksiapan dalam berperan sebagai orangtua. Kenapa ini bisa terjadi? Padahal peran orangtua adalah keniscayaan. Seharusnya ilmu parenting menjadi bagian dalam kurikulum pendidikan. Tetapi, saat ini hal tersebut justru tidak didapatkan dalam sistem pendidikan Indonesia.

Indonesia termasuk negara demokrasi yang segala kedaulatan berada ditangan rakyat. Kapitalis sudah pasti bercokol dalam tubuh negaranya. Dalam kapitalisme semua diukur dengan asas manfaat. Istilah tidak ada makan siang gratis sangat berlaku dalam kehidupan kapitalisme. Begitu pula dalam ilmu parenting. Kesadaran akan pentingnya ilmu menjadi orangtua malah menjadi salah satu peluang bisnis dalam sistem ini. Sejatinya ilmu parenting sudah keharusan ada dalam program kurikulum. Namun faktanya tidak ada dibangku sekolah, sehingga ilmu untuk mempersiapkan menjadi orangtua tidak didapatkan. Sementara pengaruh di luar melalui media sosial tersebar bebas. Seperti hidup hedonis, seks bebas dll. Sehingga menyebabkan manusia hidup dalam gelimang kemewahan dan pernikahan yang terkesan dipaksakan karena pada dasarnya belum siap untuk memasuki jenjang pernikahan. Itulah yang menjadi pe nyebab kesalahan orangtua dalam mendidik dan mengasuh anak-anaknya. Orangtua memanjakan anak-anaknya dengan fasilitas kemewahan dan hidup foya-foya. Akhirnya anak menjadi tidak tidak dewasa dan berpikiran pragmatis.

Islam sangat memahami peran penting orangtua dalam mendidik generasi. Oleh karena itu, Islam memiliki tuntunan bagaimana menjadi orangtua, tidak saja dalam menyiapkan anak untuk mengarungi kehidupan di dunia, namun supaya selamat di akhirat juga. Tuntunan tersebut akan diintegrasikan dalam sistem pendidikan, mengingat setiap orang (laki-laki dan perempuan) akan menjadi orangtua. Ini adalah bentuk tanggungjawab yang Islam bebankan kepada negara. Karena Islam menyadari pentingnya generasi dalam membangun peradaban yang mulia. Wallahu a’lam bishowab.

0 0 votes
Rating
Subscribe
Notify of
0 Comments
Oldest
Newest Most Voted
Umpan Balik Sebaris
Lihat semua komentar
Rekomendasi
Meraih Cinta Hakiki pada Ilahi

Meraih Cinta Hakiki pada Ilahi

/
Katakanlah, " Jika kamu (benar-benar) mencintai Allah, ikutilah aku, niscaya Allah mengasihi dan mengampuni dosa-dosamu ...
Sejarah Dunia yang Disembunyikan

Sejarah Dunia yang Disembunyikan

/
Banyak orang mengatakan bahwa sejarah ditulis oleh para pemenang. Hal ini sama sekali tak mengejutkan ...
Hidupmu tidak untuk dibandingkan

Hidupmu tidak untuk dibandingkan

/
Bahagiamu dengan dirimu, ujianmu sesuai dengan kemampuanmu. Apa yang kamu punya juga dengan usahamu. Tuhan ...
GAMIS KEMENANGAN

GAMIS KEMENANGAN

/
Atas limpahan rahmat dan kasih sayang, serta curahan nikmat yang begitu banyak dari Allah Swt ...