Sahabat di atas Panggung

Pemesanan buku

3D Book

Shopee

Tokopedia

Whatsapp

Sinopsis
Sahabat di Atas Panggung adalah sebuah buku yang menggambarkan hubungan yang istimewa antara seorang guru yang disenangi oleh murid-muridnya. Dalam setiap cerita, kita akan diajak untuk menjelajahi beragam kondisi yang memperlihatkan keunikan dan kehangatan dari relasi guru-murid, di mana guru tidak hanya menjadi sosok pembimbing dalam ruang kelas, tetapi juga seorang sahabat setia yang hadir dalam segala situasi, baik senang maupun susah.

Beli buku versi cetak

PINJAM BUKU

Baca buku harian mulai dari SERIBU RUPIAH sudah bisa baca dan nikmati fitur 3D Book

“Humor Sebagai Bumbu Pembelajaran yang Menggugah Semangat”

Di sebuah sekolah dasar bernama SD Bintang Ceria, terdapat kelas 6B yang dikenal sebagai kelas yang paling ramai dan penuh dengan keceriaan. Hal ini tidak lepas dari kehadiran seorang guru yang memiliki selera humor yang luar biasa, Bapak Johanes. Bapak Johanes adalah guru yang tidak hanya pandai dalam mengajar, tetapi juga mampu membuat suasana belajar menjadi lebih menyenangkan dengan candaan dan humorannya yang khas.

Bapak Johanes adalah seorang pria berusia 54 tahun dengan senyum yang ramah dan tatapan mata yang penuh semangat. Dia memiliki gaya mengajar yang unik, di mana dia selalu mencampurkan candaan dan humor dalam setiap pelajaran yang dia ajarkan. Murid-murid di kelas 6B sangat menyukai Bapak Johanes karena kehadirannya yang selalu menyenangkan dan penuh energi positif.

Bapak Johanes memulai setiap pelajaran dengan joke-joke ringan yang membuat murid-murid tertawa dan suasana kelas menjadi lebih santai. Dia percaya bahwa suasana yang menyenangkan dapat meningkatkan minat belajar dan memudahkan murid-murid untuk memahami pelajaran dengan lebih baik.

Salah satu joke favorit Bapak Johanes adalah tentang matematika. Ketika dia mengajarkan rumus-rumus matematika yang kompleks, dia selalu menambahkan joke-joke ringan untuk membuatnya lebih mudah dipahami. Misalnya, ketika dia menjelaskan rumus luas segitiga, dia akan berkata, “Luas segitiga sama dengan setengah kali alas dikalikan tinggi, seperti halnya setengah dari isi mie instan yang sering kamu makan di rumah!”

Tawa riuh murid-murid pun menggema di ruang kelas, dan suasana belajar menjadi lebih hidup. Bapak Johanes percaya bahwa humor adalah kunci untuk membuat pembelajaran menjadi lebih menyenangkan dan efektif.

Selain humor, Bapak Johanes juga memiliki bakat dalam membuat cerita-cerita lucu yang menghibur. Setiap kali ada kesempatan luang di kelas, dia akan bercerita tentang petualangan lucu yang dialaminya saat masih kecil atau tentang kejadian lucu yang terjadi di sekolah.

Salah satu cerita favorit murid-muridnya adalah tentang saat Bapak Johanes kehilangan sepatunya di taman bermain. Dalam cerita itu, Bapak Johanes bercerita bagaimana dia harus mengelilingi taman bermain dengan satu kaki telanjang sambil mencari sepatunya yang hilang, dan bagaimana akhirnya sepatunya ditemukan di bawah tumpukan daun kering yang besar.

Cerita-cerita lucu seperti ini selalu membuat murid-murid tertawa terbahak-bahak dan menjadi momen yang mereka tunggu-tunggu setiap hari. Mereka tidak hanya belajar tentang pelajaran di dalam buku, tetapi juga belajar untuk tidak terlalu serius dalam menghadapi kehidupan.

Suatu hari, ketika Bapak Johanes sedang mengajar pelajaran IPA tentang tumbuhan, dia memutuskan untuk menyajikan pelajaran tersebut dalam bentuk permainan yang menghibur. Dia membawa beberapa pot tanah dan bibit tanaman ke dalam kelas, dan memberikan setiap murid satu tanaman untuk ditanam.

Setelah itu, Bapak Johanes menyuruh murid-muridnya untuk memberi nama unik untuk tanaman mereka dan merawatnya dengan baik selama satu minggu. Setiap hari, mereka harus memberi tahu Bapak Johanes tentang perkembangan tanaman mereka, termasuk jika ada hal lucu atau aneh yang terjadi.

Tidak hanya di kelas, Bapak Johanes juga selalu menjadi pusat perhatian di acara-acara sekolah. Setiap kali ada pertunjukan bakat atau lomba kompetisi, dia selalu menjadi pembawa acara yang lucu dan menghibur. Suaranya yang lantang dan candaannya yang kocak selalu berhasil membuat penonton terhibur dan terpingkal-pingkal.

Salah satu momen paling lucu adalah ketika Bapak Johanes menjadi juri dalam lomba makan kerupuk. Dia memberikan komentar-komentar kocak tentang teknik makan yang dilakukan oleh peserta, dan kadang-kadang dia bahkan turut serta dalam lomba tersebut dengan gaya yang lucu dan konyol.

Acara-acara seperti ini tidak hanya menjadi hiburan bagi murid-murid dan guru-guru di sekolah, tetapi juga menjadi momen yang mempersatukan seluruh komunitas sekolah dalam tawa dan keceriaan.

 

Namun, di balik seluruh keceriaan dan tawa yang dia bawa, Bapak Johanes juga merupakan seorang guru yang sangat peduli dan serius dalam membimbing murid-muridnya. Dia selalu memberikan perhatian khusus kepada murid-murid yang kesulitan dalam belajar, dan selalu siap memberikan bantuan ekstra saat diperlukan.

Selain itu, dia juga menjadi panutan bagi murid-muridnya dalam hal disiplin dan tanggung jawab. Dia selalu mengajarkan nilai-nilai moral yang penting, seperti kejujuran, kerja keras, dan saling menghargai, dan selalu memberikan contoh yang baik dalam tindakan dan perkataannya sehari-hari.

Dengan gaya mengajar yang unik dan kepribadian yang hangat, Bapak Johanes telah berhasil menciptakan lingkungan belajar yang menyenangkan dan mendukung di kelas 6B. Murid-muridnya tidak hanya belajar tentang pelajaran di dalam buku, tetapi juga belajar tentang pentingnya humor, kerja sama, dan rasa hormat terhadap orang lain.

Mereka belajar bahwa belajar tidak harus selalu serius dan tegang, tetapi bisa menjadi sesuatu yang menyenangkan dan menghibur. Dan yang terpenting, mereka belajar bahwa seorang guru tidak hanya harus pandai dalam mengajar, tetapi juga harus memiliki hati yang penuh kasih dan penuh perhatian terhadap murid-muridnya.

Ketika tiba waktunya untuk mengucapkan selamat tinggal pada kelas 6B, murid-murid merasa sedih untuk meninggalkan guru mereka yang paling menyenangkan, Bapak Johanes. Mereka tahu bahwa mereka akan merindukan cerita-cerita lucu dan joke-joke kocaknya, serta bimbingan dan dukungan yang selalu diberikannya.

Namun, mereka juga tahu bahwa pelajaran dan kenangan yang mereka dapatkan dari Bapak Johanes akan tetap melekat di hati mereka selamanya. Dan meskipun mereka akan meninggalkan kelas 6B, mereka akan membawa cerita-cerita lucu dan kenangan indah tentang Bapak Johanes ke dalam perjalanan hidup mereka selanjutnya.

Untuk membuka bab selanjutnya silahkan bisa melakukan pinjaman buku atau membeli buku versi cetaknya

Penulis : Nasirin dan Yuliana Mustikawati

Ukuran :
14 x 21

Status :
Terbit

Ketebalan :
186 Halaman

ISBN : 978-623-5304-92-2

0 0 votes
Rating
Subscribe
Notify of
1 Comment
Oldest
Newest Most Voted
Umpan Balik Sebaris
Lihat semua komentar