Resume Kajian Subuh Ramadan online
Pekan pertama
Hari ke-7
Ramadhan, Pola Terbaik Membentuk Taqwa
Oleh. Ustazah Heni Yuliana
Allah mensyariatkan shaum ramadhan bagi kaum muslim untuk meraih taqwa. Seperti yang Allah sampaikan di dalam Al-Qur’an Surah Al-Baqarah ayat 183:
يَٰٓأَيُّهَا ٱلَّذِينَ ءَامَنُوا۟ كُتِبَ عَلَيْكُمُ ٱلصِّيَامُ كَمَا كُتِبَ عَلَى ٱلَّذِينَ مِن قَبْلِكُمْ لَعَلَّكُمْ تَتَّقُونَ
_”Hai orang-orang yang beriman, diwajibkan atas kamu berpuasa sebagaimana diwajibkan atas orang-orang sebelum kamu agar kamu bertakwa”_
.
Bulan Ramadhan menjadi saat yang tepat untuk kita membiasakan ketaatan, menjadi bulan peningkatan kualitas taqwa.
.
Seorang muslim akan terbiasa melakukan sesuatu tanpa paksaan, yang biasa dikenal dengan “habit”, ada teori mengatakan kita akan bisa membentuk sebuah kebiasaan ketika sesuatu itu diulang-ulang minimal 21 hari.
.
Aktivitas-aktivitas yang bisa kita lakukan untuk membentuk habits dalam rangka meraih taqwa diantaranya:
Puasa Ramadhan, Membaca dan Mentadaburi Al-Qur’an, Shadaqah, Shalat Tarawih, Mengejar Malam Lailatul Qadar, dll.
.
Sungguh diharapkan ketika ramadhan telah selesai kita tetap bisa konsisten dengan aktivitas-aktivitas ketaatan yang biasa dilakukan saat ramadhan. Bukan malah sebaliknya, kembali pada kebiasaan sebelum ramadhan.
.
Namun sangat disayangkan, faktanya setelah ramadhan banyak yang kembali pada kebiasaan sebelumnya. Hal ini dapat terjadi karena adanya sekularisme yaitu faham yang memisahkan agama dari kehidupan, menganggap Allah hanya ada pada tempat dan waktu tertentu saja.
.
Kaum muslim menjadi sekuler dimana tidak menghadirkan Allah dalam aktivitas yang dilakukan.
.
Seperti saat ramadhan adanya pelarangan zina, kontrol terhadap minuman keras, seolah-olah ketaatan itu dikondisikan tetapi dapat kita lihat setelah ramadhan maka tidak ada lagi pelarangan zina dan minuman keras.
.
Lalu, bagaimanakah taqwa yang sebenarnya?
1. Setiap individu sadar akan hubungannya dengan Sang Pencipta, sadar bahwa kita diciptakan oleh Allah dan senantiasa melihat kita
2. Masyarakat bisa beramar makruf nahi mungkar
3. Di support penuh oleh penguasa
Penulis: Tia Febriani