Thomas “Tom” Lembong adalah salah satu figur yang diakui atas kontribusi besarnya dalam dunia bisnis, ekonomi, dan politik di Indonesia. Berbekal pendidikan di Universitas Harvard, Tom meraih banyak pencapaian berharga, baik di dalam negeri maupun internasional. Sejak awal kariernya di industri keuangan hingga perannya di kancah politik dan diplomasi, Tom telah memainkan peran penting dalam memajukan perdagangan Indonesia serta menarik investasi dari berbagai negara.
Tom memulai karier profesionalnya di Morgan Stanley, sebuah firma investasi global ternama. Tak lama setelahnya, ia melanjutkan karier di Deutsche Securities Indonesia, di mana ia berperan penting sebagai bankir investasi. Pengalaman awal ini membekalinya dengan pemahaman mendalam mengenai lanskap ekonomi internasional, yang nantinya menjadi aset saat ia mengabdi untuk Indonesia
Pada tahun 2006, Tom mendirikan Quvat Management, perusahaan ekuitas swasta di Singapura, yang berfokus pada investasi di sektor-sektor yang sedang berkembang di Asia Tenggara. Melalui Quvat, Tom membantu banyak perusahaan baru berkembang dengan bimbingan dan dukungan modal yang diperlukan. Pengalaman di bidang investasi ini menjadi pondasi penting baginya dalam memahami dinamika bisnis di Asia dan kebutuhan sektor swasta di Indonesia
Kesuksesan Tom dalam dunia bisnis membawanya kembali ke sektor pemerintahan, di mana pada tahun 2015, ia dipercaya sebagai Menteri Perdagangan Indonesia. Dalam posisi ini, Tom membawa perspektif baru yang pro-pasar dan mendukung perdagangan bebas. Selama masa jabatannya, ia mendorong kebijakan yang mendukung bisnis skala kecil hingga menengah, mempermudah proses impor bahan baku untuk industri dalam negeri, dan memperkuat hubungan dagang dengan negara-negara mitra utama Indonesia
Setelah menjabat sebagai Menteri Perdagangan, Tom kemudian diangkat sebagai Kepala Badan Koordinasi Penanaman Modal (BKPM) pada tahun 2016. Di BKPM, Tom berfokus pada peningkatan investasi asing langsung ke Indonesia, termasuk investasi dari sektor teknologi yang sedang tumbuh pesat. Ia mempermudah peraturan dan prosedur bagi para investor, serta memperkenalkan pendekatan yang ramah investor demi mendorong pertumbuhan ekonomi nasional
Atas dedikasinya, Tom Lembong diakui secara internasional. Pada tahun 2008, ia dinobatkan sebagai Young Global Leader oleh World Economic Forum di Davos, sebuah penghargaan yang diberikan kepada tokoh muda berpengaruh di dunia. Pada tahun 2020, Tom kembali mendapat apresiasi internasional berupa Gwanghwa Medal dari Pemerintah Korea Selatan, yang mengakui perannya dalam mempererat hubungan diplomatik dan ekonomi antara Indonesia dan Korea Selatan
Selain kiprahnya di dunia pemerintahan, Tom juga aktif dalam mendukung kebijakan publik setelah mendirikan Consilience Policy Institute di Singapura, sebuah wadah pemikir yang berfokus pada isu-isu strategis global. Lembaga ini memberikan rekomendasi kebijakan yang inklusif dan mendukung ekonomi berbasis pasar, serta membahas topik-topik penting seperti investasi lintas negara dan perdagangan bebas.
Pada tahun 2021, Tom kembali aktif di dalam negeri dengan menerima posisi Ketua Dewan PT Jaya Ancol, satu-satunya Badan Usaha Milik Daerah (BUMD) Jakarta yang tercatat di Bursa Efek Indonesia. Di bawah kepemimpinannya, ia diharapkan dapat memajukan perusahaan daerah ini agar lebih kompetitif dan terus berkontribusi pada perkembangan ekonomi Jakarta dan Indonesia secara keseluruhan
Keberhasilan dan pengaruh Tom Lembong di berbagai bidang menunjukkan dedikasinya yang konsisten dalam memajukan Indonesia di panggung global. Sosoknya yang karismatik dan berwawasan luas menjadikannya salah satu tokoh penting dalam diplomasi ekonomi dan investasi, serta inspirasi bagi generasi muda yang ingin berkarier di sektor publik dan swasta.