Menyiapkan Generasi Taat Syariah

Menyiapkan Generasi Taat Syariah

Alhamdulillah walau cuaca mendung tapi tidak mengurangi semangat para jamaah majlis ta’lim shofa Karawang untuk menghadiri acara pengajian rutin sebulan sekali, di Masjid Al Jihad Karawang. Dengan pemateri ustadzah Ummi Hamzah. Beliau pengisi acara Ajang Keluarga Sakinah di radio dsk Karawang. 

Sebelum pada materi pokok beliau mengatakan bahwa menuntut ilmu itu wajib. Mengapa? Pertama, dapat ilmu. Kedua, berpahala. Ketiga, silatuukuwah. Berbicara soal pemuda. Pemuda merupakan harapan agama dan negara yang menjadi penerus generasi selanjutnya. Pemuda adalah amanah untuk meneruskan estafet perjuangan. Generasi muda diberikan potensi semangat yang bergejolak dan bergelora oleh Allah. Dengan usia yang masih muda, tentu rasa ingin tahu sesuatu itu besar, rasa ingin tampil terdepan dalam segala kesempatan. Dengan semangat yang tinggi, tentu pemuda harus diarahkan ke jalan yang lurus dan benar, agar menjadi generasi yang hebat.

Generasi yang hebat :

1. Generasi/pemuda yang ingin menegakkan kebaikan dalam segala hal. Standar kebaikan adalah kebaikan adalah yang diridhai Allah. Sedangkan, Keburukan adalah apa yang dibenci Allah. Ketika pemuda ingin menjadi generasi yang baik, pemuda harus menyibukkan dengan kebaikan juga. Allah kagum ketika pemuda mempunyai gejolak yang selalu ingin berbuat baik.

2. Generasi/pemuda yang senantiasa mencintai ilmu dan hati nya selalu terpaut dengan majlis ilmu. Masa keemasan berada di pemuda. Berupa, kritis dan keberanian yang tinggi. Pemuda yang cinta majlis ilmu itu tinggi di sisi Allah. Apalagi yang mencintai ilmu lebih tinggi lagi derajatnya di sisi Allah. Tapi, sekarang ilmu itu sudah bergeser, karena ilmu dicintai bukan sebuah kewajiban. Namun, untuk hanya status sosial saja, tujuannya untuk mencari kerja. Sekolah itu hanya untuk sekedar mendapatkan ijazah saja. ” Barangsiapa yang ingin memiliki kebahagiaan dunia maka harus memiliki ilmu” (Imam Syafi’i). Tetapi, saat ini kebahagiaan itu diidentikkan dengan sesuatu yang sifatnya duniawi. Padahal, kebahagiaan itu bukan berupa materi saja. Contoh, keluarga Rasulullah, bahagia. Apakah beliau bergelimang harta? Tidak. Anaknya sendiri Fatimah Az-Zahra ra, hidup dalam kemiskinan secara dunia, tapi belia bahagia bersama suaminya(Ali bin Abi Thalib) dan kedua anaknya (Hasan Husein). 

Allah berfirman : ” Sesungguhnya orang-orang yang kafir, bagi mereka tidak akan berguna sedikit pun harta benda dan anak-anak mereka terhadap (azab) Allah. Dan mereka itu (menjadi) bahan bakar api neraka.” ( Ali Imron 3;10).

3. Generasi/pemuda yang memuliakan Islam dan mengagungkan syiar Islam. Allah berfirman, yang artinya : ” Demikian (perintah Allah). Dan barangsiapa mengagungkan syiar-syiar Allah maka sesungguhnya hal itu timbul dari ketakwaan hati.” ( Al- Hajj 22; 32).

4. Generasi/pemuda yang berdakwah. Namun hari ini dakwah pemuda itu digeser (masih kecil sudah dakwah, siapa kamu? Paling seperti itu yang terlontar dari mereka di jaman kapitalisme ini) jika ingin menjadi generasi hebat dakwah lah…

Bagaimana supaya muncul generasi hebat?

Untuk sekarang ini sulit memunculkan generasi hebat, karena kapitalisme sudah mencekoki dengan paham-paham kapitalis. Musuh-musuh Islam melancarkan dengan sistematis racun-racun sekularisme, pluralisme dan banyak lagi isme-isme yang lain kepada pemuda. Bagaimana musuh-musuh Islam masuk ke generasi muda saat ini? Dengan adanya pendidikan yang dibelokkan ke arah kapitalis. Seperti, pendidikan saat ini hanyalah ajang untuk mendapatkan pekerjaan saja. Game dijadikan salah satu pendidikan mengasah kemampuan berpikir dan dijadikan turnamen. Adanya ajang pencarian bakat. Ini semua memang sudah dipersiapkan para musuh Islam untuk mengkerdilkan pemikiran para pemuda saat ini. Contoh, pemuda Citayam dan Sudirman yang sedang viral saat ini. Mereka nongkrong di jalan sambil bergaya bak artis.

Saat ini pemuda di takut-takuti dengan ajaran agama.

1. Islam taat atau Kaffah dikatakan Islam radikal. Agama itu jangan dibawa ke ranah kehidupan. Sekuler (memisahkan agama dan kehidupan)

2. HAM (Hak Azasi Manusia) di dalam demokrasi mengusung 4 kebebasan (beragama, berbicara, kepemilikan dan kepribadian). Beragama, manusia bebas menentukan agamanya masing-masing, mau keluar masuk agama terserah tak dilarang. Berbicara, manusia bebas berbicara/berpendapat dengan siapapun tanpa harus sungkan walau kepada orangtua sekalipun. Kepemilikan, manusia bebas mau memiliki apapun. Pulau pun besar orang miliki. Kepribadian. Manusia bebas berprilaku apa pun, membuka aurat sekali pun silakan.

3. Moderasi beragama (Islam itu tidak boleh tegas dalam menghukumi orang/sesuatu, harus berada di tengah-tengah). Misalkan, potong tangan bagi yang mencuri. Atau hukum rajam/qisos bagi yang berzina, itu merupakan yang tidak berkeprimanusiaan. Yang mencuri cukup di penjara. Yang berzina? Selama suka sama suka bebas dari hukuman. Nauzubillah.

Apa yang harus dilakukan agar pemuda tidak terjerumus kepada generasi rusak?

1. Waktu luang digunakan untuk hal-hal yang positif.

2. Memilih teman bergaul yang baik akhlaknya. 

3. Memilih dan memilah tontonan/bacaan yang bermanfaat.

4. Berdoa, meminta perlindungan dan keselamatan dari kemaksiatan di dunia kepada Allah.

Ada 7 golongan yang Allah naungi, dimana tidak ada naungan selain Allah.

Pertama, pemimpin yang adil. Kedua, pemuda yang senantiasa beribadah kepada Allah semasa hidupnya. Ketiga, orang yang hatinya senantiasa terpaut dengan masjid. Keempat, dua orang yang saling mencintai karena Allah, keduanya berkumpul dan berpisah karena Allah. Kelima, seorang laki-laki yang diajak seorang perempuan cantik dan berkedudukan untuk berzina, tetapi dia berkata “Aku takut kepada Allah!”. Keenam, orang yang memberi sedekah tetapi dia merahasiakannya seolah-olah tangan kirinya tidak mengetahui apa yang diberikan oleh tangan kanannya. Ketujuh, seorang yang mengingat Allah di waktu sunyi sehingga bercucuran air matanya. (Mutafaq ‘alaih).

Kajian bulanan Majlis Ta’lim shoffa Karawang. 

Reportase oleh : Reni Tresnawati.

0 0 votes
Rating
Subscribe
Notify of
0 Comments
Oldest
Newest Most Voted
Umpan Balik Sebaris
Lihat semua komentar
Rekomendasi
Ayo Menulis

Ayo Menulis

/
Menulis merupakan salah satu upaya membudayakan sastra secara langsung, sederhana, dan bernilai estetis. Upaya pengembangan ...
TIME TO LOVE YOURSELF

TIME TO LOVE YOURSELF

/
Penulis : Rozkit Bouti ISBN : 978-623-5304-33-5 Terbit : tahun 2021 Ukuran : 14×20 Harga ...
But i still want you

But i still want you

/
Mayla Aprilla pindah dengan orang tuanya menuju kota, kemudia disana ia berteman baik edngan Rihan ...
Meraih Taqwa di Bulan Istimewa

Meraih Taqwa di Bulan Istimewa

/
Bulan suci Ramadhan merupakan bulan mulia, bulan penuh keberkahan dan penuh ampunan. Ganjaran ibadah dilipatgandakan ...