Kriminalitas Makin Meningkat, Di Mana Negara?

Oleh. Reni Tresnawati 

Hari demi hari kriminalitas makin merajalela, hampir di setiap daerah terjadi peristiwa memilukan dan mengenaskan dengan beragam kasus. Seperti, di Jakarta sepanjang Senin (10/7) kemaren. Mulai pemerasan, terhadap Petugas Penanganan Prasarana dan Sarana Umum (PPSU) oleh oknum PNS Kelurahan, penganiayaan dan penusukan dengan senjata tajam hingga tewas, pembunuhan bahkan mutilasi. Minggu, 16/7/23, Antara. 

 Manusia Sudah Jauh dari Islam 

Kenapa hal mengerikan ini bisa terjadi terus menerus? Kemana para penegak hukum? Apabila ditilik dari kehidupan manusia saat ini yang aturan hidupnya sekuler ( memisahkan agama dari kehidupan) sehingga hidupnya bertindak semaunya. Maka bisa dilihat hari ini, setiap tindakannya menuruti hawa nafsunya, yang akhirnya memicu pertikaian, pertengkaran, perselisihan, persaingan, perebutan kekuasaan dan banyak lagi. Karena sifat manusia itu rakus, merasa dirinya paling baik dan benar. Wal hasil, jiwa kriminal yang keluar dan itu yang anggap menjadi solusi untuk mengatasi setiap permasalahannya. Setelah itu apa yang terjadi? Bukannya menyelesaikan masalah, malah menambah masalah baru, manusia semakin kacau dan hancur.

Dilihat dari apa yang terjadi dari kejadian-kejadian di atas, bisa disimpulkan bahwa secara individu, keimanan manusia sudah rapuh. Karena tidak bisa dipungkiri sekarang ini manusia sudah jauh dari ajaran-ajaran Islam. Selain itu, kerapuhan imannya disebabkan beberapa faktor. Misal, ekonomi yang sulit didapat yang mengakibatkan kemiskinan. Rakus kekuasaan, mengakibatkan persaingan tidak sehat. Lemahnya penegak hukum dalam menindak pelaku kejahatan yang tidak membuat efek jera bagi para pelaku. Tindakan tebang pilih dalam menghukumi kasus yang sedang ditangani. itu lah, buah dari sekularisme. Padahal, agama itu tiang negara dan pedoman hidup bagi manusia, supaya manusia selalu berada di jalan yang lurus, bisa mengendalikan jiwa dan mengontrol emosi ketika menghadapi permasalahan. 

Harus Ganti Sistem

Kapan permasalahan ini berakhir? Jika masih diterapkan sistem saat ini, dimana manusia berkuasa menentukan hidupnya sendiri dengan berpegang pada kekuasaan dan kebahagiaan. Yaitu, Kapitalisme, pastinya tidak akan pernah ada akhirnya, walaupun berganti-ganti personilnya. Maka dari itu, sistemnya yang harus ganti dengan sistem yang datangnya dari sang Pencipta alam, yaitu Allah SWT, berbentuk sistem Islam. Sistem Islam memiliki hukum yang adil dan tegas (tidak tebang pilih), kepada siapapun yang berbuat jahat dan kejahatan apapun, baik itu ringan maupun berat, tetap dihukumi sesuai dengan kejahatannya. Sehingga membuat efek jera para pelaku kejahatan. Selain memiliki hukum yang tegas, adil dan bijaksana, Islam juga selalu waspada dan sigap dalam segala menyelesaikan sesuatu yang akan membahayakan rakyatnya dengan mengantisipasi yang akan terjadi. Allah sudah membuat aturan-aturan untuk manusia sebelum manusia diciptakan. Jadi ketika manusia melanggar hukum, sudah ada sangsinya. 

Islam tidak membiarkan manusia berjalan menuruti kehendak hatinya. Islam memiliki tiga pilar penting dalam upaya mencegah ragam kriminalitas. Satu, ketakwaan individu. Ketakwaan akan mendorong setiap individu untuk menjalankan aturan-aturan Islam. Selain itu Islam juga membina individunya dengan Tsaqofah Islam, supaya memiliki syaksiyah (kepribadian) Islam, baik akliyah (pola pikir) maupun nafsiyah (pola sikap) nya. Kedua, kontrol masyarakat. Peduli masyarakat berpengaruh pada lingkungan sekitar, dengan saling mengingatkan dan memperhatikan keadaan di lingkungannya, dan itu memberikan rasa aman untuk setiap individunya, sehingga bisa meminimalisir tindak kejahatan. Ketiga, peran negara. Negara wajib menjaga masyarakat dari kemungkinan berbuat dosa dan kejahatan. Caranya, menerapkan aturan-aturan Islam dalam seluruh aspek kehidupan. Negara juga wajib mencukupi sandang, pangan dan papan, juga melindungi dan menjamin keamanan rakyatnya. Wallahu’alam.

0 0 votes
Rating
Subscribe
Notify of
0 Comments
Oldest
Newest Most Voted
Umpan Balik Sebaris
Lihat semua komentar