Reportase Kajian Bulanan shoffa Karawang

*Ironi Bullying Hantui Generasi*

 

Kajian Majelis Taklim As Shoffa Karawang yang rutin di adakan setiap bulan sekali, membahas tema yang cukup hangat akhir-akhir ini. Ustadzah Nafi’atur Rohmah S.PD.I menyampaikan materi *Ironi Bullying Hantui Generasi* dengan penuh antusias, sehingga ibu-ibu yang hadirpun tidak kalah semangat menyimak kajian.

Sungguh di sayangkan, kasus bullying di Indonesia semakin mewabah. Bahkan yang mengkhawatirkan, kasus bullying yang tidak terekspos mungkin lebih banyak daripada kasus yang menyeruak ke permukaan. Sebenarnya apakah bullying itu? Kenapa bullying itu bisa muncul dan bagaimana Islam menyikapi kasus seperti ini? 

Bullying adalah perilaku verbal/psikis untuk menyakiti orang lain. Bullying adalah penyakit yang butuh di sembuhkan.

Bullying bisa terjadi di mana saja. Tempat yang kita rasa aman belum tentu bebas bullying. Bahkan di lingkungan sekolah atau pesantren adalah tempat yang banyak terjadi kasus bullying.

 

Anak yang “berbeda” dari temannya, entahlah itu karena anak itu mempunyai kekurangan atau kelebihan dari teman yang lain, akan lebih rentan untuk di bully. Bisa jadi bullying terkadang tidak terdeteksi karena pelaku mempunyai sifat pandai menyangkal atau bahkan memutar balikkan fakta. Anak yang melakukan bullying menganggap bahwa dirinya kuat, padahal sebenarnya dalam hatinya dia mengetahui bahwa dirinya lemah.

Dalam kehidupan kapitalisme seperti saat ini, banyak faktor yang memperparah perilaku bullying ini semakin marak. Orang tua yang harusnya menjadi tempat anak berkeluh kesah, tempat anak mengisi kasih sayang, tempat anak mendapatkan perhatian. Justru terkadang tanpa sengaja malah menjadi pembully anaknya secara verbal (kata-kata). Tekanan kehidupan kapitalisme membuat orang tua salah merespon ketika anak bercerita tentang masalah anak, dan hal ini kian menambah masalah baru. Ada masanya kita sebagai orang tua bisa memberi waktu kepada anak untuk menyelesaikan masalahnya sendiri, kita hanya perlu mengarahkan tanpa ikut campur dalam masalah anak kita. Sikap seperti ini akan membuat anak belajar menyikapi hal-hal baru yang akan datang silih berganti dalam kehidupannya. 

Tontonan TV atau medsos yang terlalu bebas tanpa sensor kian menambah daftar panjang kasus bullying. Anak-anak akan mencontoh atau meniru perilaku tersebut karena anak merasa mendapatkan perhatian banyak orang, karena tanki kasih sayang yang harusnya di isi oleh orang tua ternyata kosong, jadi anak mencari perhatian di luar rumah.

 

Bagaimana agar anak kita tidak jadi korban bullying atau bahkan jadi pembully?

1. Kita harus menanamkan rasa percaya diri pada anak-anak. Dalam QS Ali Imran ayat 110 di jelaskan bahwa umat Islam adalah umat terbaik (Kungtum Khoiro Ummat).  

2. Menjelaskan kepada anak bahwa orang yang paling mulia di sisi Allah SWT adalah orang yang paling bertakwa ( QS Al Hujurat 13)

3. Berikan penjelasan bahwa bullying itu di larang oleh Allah. Dalam QS Al Hujurat ayat 11 di jelaskan bahwa kita tidak boleh mengolok-olok kaum yang lain karena bisa jadi mereka lebih baik dari kita. 

4. Mengingatkan anak bahwa Allah SWT maha melihat, selalu mengawasi kita di manapun kita berada dan akan membalas apa saja yang telah kita perbuat.

5. Mengajarkan kebiasaan-kebiasaan yang baik sejak dini.

6.Pastikan anak mempunyai kemampuan berkomunikasi yang baik sehingga dia bisa bercerita atau menceritakan kembali apa saja yang dia alami.

 

Kasus bullying yang kian tak terkendali ini tidak bisa kita selesaikan sendiri. Harus ada relasi antara orang tua, lingkungan atau masyarakat dan negara. Jangan karena banyak nya aktivitas, kita sebagai orang tua menjadi abai kepada anak. Anak adalah titipan yang akan kita pertanggung jawabkan kelak di hadapan Allah SWT. Masyarakat juga berperan penting sebagai kontrol pergaulan. Sedangkan pemerintah harus bisa memberi aturan yang tegas agar kasus bullying bisa berkurang bahkan menghilang. Semua ini tidak akan mudah selagi kita semua tidak menerapkan aturan-aturan yang sudah Allah SWT tetapkan. Marilah kita selalu bersemangat dan berjuang bersama-sama untuk menerapkan kembali aturan-aturan Allah SWT dalam bingkai Khilafah. Allahu Akbar !!!

 

Penulis: Nia

0 0 votes
Rating
Subscribe
Notify of
7 Comments
Oldest
Newest Most Voted
Umpan Balik Sebaris
Lihat semua komentar