Generasi Terbaik Pemimpin Perubahan
Di hari ahad pagi itu, selalu ada agenda kajian majelis ta’lim setiap bulannya. Mulai dari ibu-ibu muda sampai yang sudah sepuh tetap semangat untuk tholabul ‘ilmi. Tema kajian bulanannya sangat menggugah yaitu Generasi Terbaik Pemimpin Perubahan dengan pemateri ustadzah Umi Hamzah.
Fakta kehidupan sekarang ini sangat menyesakkan karena kemaksiatan ditampakkan ke khalayak secara terang-terangan. Hal yang saat zaman dulu tabu, kini menjadi hal yang biasa, seperti laki-laki yang berubah menjadi perempuan secara fisik dan perilaku, anak-anak yang tak malu dengan aktifitas pacaran, transaksi ribawi yang makin menjamur dan lain-lain. Saking lumrahnya aktifitas yang semula dianggap tabu tadi, mayoritas orang tidak lagi merasa risih atau malu melakukan aktifitas tadi. Sedangkan kita sebagai umat muslim, umat Nabi Muhammad sholallahu ‘alaihi wassalam dituntut agar senantiasa selalu menjaga iman kita. Mengutip hadits riwayat Abu Dawud, Siapa yang cintanya karena Allah, bencinya karena Allah, memberinya karena Allah dan tidak memberi pun karena Allah, maka sungguh telah sempurna keimanannya.”
Rusaknya tatanan kehidupan tidak hanya terjadi di perkotaan tapi di wilayah pedesaan juga dijumpai kerusakan tatanan kehidupan. Cara untuk mengakhiri kerusakan ini, satu-satunya dengan cara merubah keadaan itu (amar ma’ruf nahi munkar). Hal serupa dengan konteks hadits arba’in nomor 34 seperti berikut ‘Barangsiapa dari kalian melihat kemungkaran, ubahlah dengan tangannya. Jika tidak bisa, ubahlah dengan lisannya. Jika tidak bisa, ingkarilah dengan hatinya, dan itu merupakan selemah-lemahnya iman. Aktifitas amar ma’ruf nahi munkar diwajibkan pada setiap muslim. Dan amar ma’ruf nahi munkar ini tidak boleh terhenti pada generasi kita. Kita harus lanjutkan estafet amr ma’ruf nahi munkar ini ke generasi-generasi setelah kita.
Fakta yang mencengangkan datang dari negeri Eropa, mayoritas para wanita di sana tidak lagi tertarik untuk melahirkan anak, maka Kafir Barat khawatir kelak tak ada lagi generasi penerusnya. Maka mereka menyebarkan ide childfree khususnya pada umat muslim dan menjadikannya sebagai pandangan hidup. Mereka tak ingin generasi muslim kian banyak dan menjadi mayoritas di muka bumi. Agar umat muslim tidak terpapar ide-ide Barat, maka generasi saat ini harus dipersiapkan dengan tsaqofah Islam agar menjadi generasi cemerlang untuk memimpin peradaban.
Berikut profil generasi cemerlang :
1. Generasi yang paham tujuan dan hakikat hidup (QS. Adz Dzariyat : 56) dan menyadari bahwa dia sebagai hamba Allah.
2. Generasi yang sadar bahwa hidupnya akan dimintai pertanggung jawaban. Sesuai dengan hadits yang diriwayatkan Ibnu Mas’ud ra. “Tidak akan bergeser kedua kaki anak Adam di hari kiamat dari sisi Rabb-nya, hingga dia ditanya tentang lima perkara (yaitu): tentang umurnya untuk apa ia habiskan, tentang masa mudanya untuk apa ia gunakan, tentang hartanya dari mana ia dapatkan dan dalam hal apa (hartanya tersebut) ia belanjakan, serta apa saja yang telah ia perbuat dari ilmu yang dimilikinya.” Selain itu juga sebagai orangtua harus bisa bersikap tegas, tidak menolerir kesalahan anak.
3. Generasi yang memiliki kelengkapan tsaqofah Islam. Pentingnya tsaqofah Islam untuk membentenginya dari perbuatan maksiat.
4. Generasi penegak amar ma’ruf nahi munkar kapanpun dan di manapun.
- Profil generasi cemerlang tadi tidak dapat diperoleh secara instan. Harus punya target perkembangan pada anak, mau disiapkan menjadi anak yang seperti apa. Sebagai orangtua harus bisa mengevaluasi pola pikir anak sejauh mana pemahaman mereka tentang tsaqofah Islam. Libatkan anak-anak pada aktifitas dakwah orangtuanya. Tanamkan ruh pejuang pada anak dengan menceritakan kisah-kisah Nabi. Membimbing anak-anak agar tidak terpapar ide-ide kufur.
Masjid Al Jihad, 13 Nopember 2022
Reportase Kajian Bulanan Majlis Taklim Shoffa Karawang
Writer: Siti Hardiyanti