Pekerjaan yang berani. Percakapan yang Tangguh. Hati yang Utuh. Orang-orang di seluruh dunia sering bertanya pada diri mereka sendiri bagaimana cara menjadi pemimpin yang lebih baik. Setiap hari, para manajer, CEO, dan eksekutif berjuang untuk mengetahui apa yang mereka butuhkan untuk menjadi lebih efektif. Sayangnya, mereka sering kali berfokus pada hal-hal yang salah, seperti jabatan, status, dan kekuasaan. Namun, seorang pemimpin bukan hanya seseorang yang memiliki jabatan tertinggi, dia adalah siapa pun yang bertanggung jawab untuk mengenali potensi dalam diri orang-orang dan ide-ide. Terlebih lagi, dia berani mengembangkan potensi tersebut. Pemimpin dengan keberanian adalah mereka yang tidak menghindari percakapan dan situasi yang sulit, mereka bersandar pada kerentanan, mereka memiliki empati dan koneksi. Jadi, bagaimana Anda dapat mengembangkan pemimpin yang lebih berani? Dan bagaimana Anda menanamkan nilai keberanian dalam budaya Anda? Untungnya, kepemimpinan yang berani terdiri dari empat keahlian yang 100 persen dapat diajarkan, diamati, dan diukur. Ini tidak akan mudah, namun akan sepadan dengan hasilnya. Saat Anda membaca, Anda akan mempelajari bahaya perfeksionisme, bagaimana kerentanan membutuhkan keberanian, dan apa yang bisa Anda pelajari tentang kepemimpinan dari terjun payung.