Hello Dya, bagaimana kabarnya? Pasti selalu baik
dan semoga selalu baik.
Oiya, aku nulis buku ini untukmu; hanya untukmu.
Maksudku, aku mencetaknya hanya satu. Disini aku tulis
sedikitnya cerita tentang kita, dan sengaja aku tulis kamu
sebagai tokoh utamanya, karena jika aku yang disana, aku
takut cerita ini nantinya lebih mirip membela diri.
Menyenangkan bisa menulis buku ini, seolah aku
mengerti apa yang selama ini kamu rasakan. Padahal
nyatanya tidak. Sama seperti kamu yang tidak mungkin
juga mengerti apa yang aku rasakan.
Jangan membenciku ya. Cerita kita tidak selesai
sampai disini bukan? Kita masih bisa menjadi teman baik,
hingga saat dewasa nanti aku bisa mengunjungi
kehidupan barumu, ataupun sebaliknya. Dan kau masih
sama, masih Widya yang aku kenal dulu, yang pernah
mencintaiku setulusnya. Maafkan aku yang telah
membunuh imajinasimu. Mungkin bagimu aku terlalu
jauh untuk kamu sentuh, sementara bagiku kamu terlalu
baik untuk aku dekap. Senang bisa mengenalmu.
Dari aku yang mencintaimu.